Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Harga tiket pesawat yang mahal, apalagi saat musim lebaran, membuat orang berpikir dua kali menggunakan moda transportasi udara tersebut. Akibatnya, terjadi pergeseran tren mudik tahun ini, dimana banyak pemudik memilih jalur darat dan laut ketimbang jalur udara.
Kondisi ini tentu berpengaruh kepada perekonomian yang berputar di bandara. Seperti di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, perputaran ekonomi bahkan turun di atas 50 persen sejak awal tahun ini. Bahkan untuk musim lebaran sendiri, hanya mampu meningkatkan jumlah penerbangan sekitar 10 persen.
General Manager Badara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan bahwa pihaknya menyadari kondisi ini. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa cara agar para tenant tetap eksis dan tidak gulung tikar di bandara.
"Bandara terus melakukan peningkatan berbagai kegiatan komersil untuk menopang perekonomian. Tapi untuk di Pekanbaru, memang mayoritas masih bergantung pada penerbangan. Jadi begitu terjadi penurunan akan memberikan pengaruh signifikan," jelas Jaya, Ahad (2/6/2019).
Jaya mengatakan bahwa pihaknya sudah memberlakukan beberapa kebijakan efektivitas dan efisiensi terhadap seluruh warga bandara. Di antaranya melakukan penghematan.
"Saat kegiatan sepi kita meredupkan beberapa lampu bandara, mematikan beberapa AC untuk menekan biaya pengeluaran berlebih," ungkap Jaya.
Selain itu, bandara terus berupaya menggali potensi usaha baru untuk meramaikan terus bandara. Di antaranya beberapa kegiatan yang di luar dari kegiatan penerbangan.
Bagi tenant sendiri, sebut Jaya, ada beberapa penyesuaian terhadap kebijakan yang diterapkan oleh bandara. Seperti penyesuaian minimum iuran dan komisi yang lebih fleksibel.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Riau, Kota Pekanbaru |