Suasana di Candi Muara Takus libur lebaran Idul Fitri 2019.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tingkat kunjungan wisatawan di destinasi wisata Candi Muara Takus, XIII Koto Kampar, Kampar, Riau mengalami penurunan drastis.
Pantauan di lapangan pada H+3 lebaran, lokasi parkir objek wisata budaya tersebut masih banyak kosong. Hal ini jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, kendaraan roda empat manfaatkan jalan untuk parkir karena lokasi parkir penuh.
Hal itu pun diakui Ires, petugas penjaga buku tamu Candi Muara Takus. Kepada CAKAPLAH.com dia mengaku tahun ini jumlah kunjungan wisatawan di Candi Muara Takus yang terletak di perbatan Riau-Sumbar itu sedikit menurun dibanding lebaran tahun lalu.
"Tahun ini pengunjung agak (sedikit) kurang, masih ramai tahun lalu lagi. Kemarin lebaran pertama juga sama seperti ini (lebaran kedua) tak begitu ramai," katanya.
"Kalau tahun lalu pengunjung membludak. Orang parkir sampai di jalan, karena cari parkir susah. Sekarang banyak tempat parkir banyak kosong," sambungnya.
Ditanya apa penyebab kunjungan wisatawan di Candi Muara Takus menurun, Ires menduga karena banyak munculnya objek wisata baru di tepian PLTA Koto Panjang.
"Kalau dulu objek wisata masih sedikit, sekarang di luar sana banyak objek wisata baru. Seperti Tepian Mahligai dan lainnya. Jadi orang banyak pilihan wisata, tak mesti ke sini," cakapnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau, Fahmizal Usman, mengklaim destinasi pariwisata Riau ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal.
"Mungkin ini dampak dari mahalnya harga tiket pesawat, sehingga orang banyak orang menggunakan transportasi darat saat mudik," katanya.
BACA: Kunjungan Wisatawan di Riau Membludak, Dispar Sebut Efek Tiket Pesawat Mahal
Keuntungannya, sebut Fahmizal, karena banyak orang lewat jalur darat menyinggahi destinasi-destinasi wisata, terutama yang berada di jalur lintas. Seperti kondisi destinasi yang berada di jalur Riau-Sumbar.
"Informasi teman-teman kabupaten di lapangan, di sana sangat dipadati pengunjung, dan tingkat kunjungannya cukup luar biasa dari hari-hari biasa. Ini pasti efek dari harga pesawat mahal, sehingga orang banyak lewat darat," bebernya.
Namun ia tidak merincikan destinasi wisata mana saja yang meningkat tersebut. Meski mengklaim kunjungan wisata naik, Fahmizal malah belum bisa memastikan angka yang diklaimnya tersebut. Alasannya, karena belum ada rekap secara keseluruhan dari kabupaten/kota.
"Yang jelas dari dua aspek tranportasi darat dan laut, pergerakan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Riau sangat positif," ujarnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Serba Serbi, Riau, Kabupaten Kampar |