Aden Gultom
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Riau pada bulan April 2019 mencapai US$ 979.28 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1,25 persen dibanding ekspor bulan Maret 2019 sebesar US$ 967.18 juta.
"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor migas sebesar 37,25 persen, sedangkan ekspor non migas turun sebesar 0,77 persen," ujar kepala BPS Riau, Aden Gultom, Senin (10/6/2019).
Ia mengatakan ekspor migas dari US$ 51.52 juta pada bulan Maret 2019 naik menjadi US$ 70.72 juta pada bulan April 2019.
"Sebaliknya ekspor non migas dari US$ 915.66 juta pada bulan Maret 2019 turun menjadi US$ 908.56 juta pada bulan April 2019," Cakapnya.
Lanjut Aden, selama Januari-April 2019, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 27,67 persen
dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan non migas masing-masing sebesar 72,34 persen dan 19,14 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 82,24 persen dan ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 10,02 persen," jelasnya.
Dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan April 2019 dibanding Maret 2019, Kenaikan terbesar terjadi pada Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 49.10 juta, Bubur Kayu (Pulp) US$ 8.34 juta, Tembakau US$ 4.18 juta, dan Serat Stapel buatan US$ 2.45 juta.
"Sedangkan yang mengalami penurunan terjadi pada Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 66.16 juta, dan Bahan Kimia Organik US$ 1.26 juta," jelasnya.
Selama Januari-April 2019, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 98,94 persen terhadap total ekspor non migas.
"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami penurunan
sebesar 19,08 persen terhadap periode yang sama tahun 2018," pungkasnya.