PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejumlah fotografer di Pekanbaru pada Ahad (23/6/2019) sore memamerkan hasil karyanya di Auditorium Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. Pameran ini dikemas dalam bentuk kegiatan Diskusi Foto yang bertajuk Tentang Tanah, Memotret Isu Lahan di Riau.
Kegiatan ini sendiri atas kolaborasi WRI Indonesia, Arkademy, dan Green Radio Pekanbaru.
Dalam acara ini, beragam foto dari sembilan fotografer dipamerkan dengan tema konflik lahan yang terjadi di Riau. Tema ini diambil karena persoalan lahan menyita banyak perhatian karena Riau merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki konflik lahan terbanyak.
Konflik lahan yang diangkat di sini kebanyakan tentang tumpang tindih kepemilikan. Namun dalam satu masalah tersebut diambil beberapa sudut pandang, mulai dari sisi humanis, pembangunan, ekonomi, dan kebudayaan.
Seperti oleh Nur Rohim Laras Setia, seoarang mahasiswi yang mengangkat sisi humanis orang tuanya yang bekerja sebagai buruh kehutanan. Ia mengingatkan akan masa kecilnya saat ia masih sering berpapasan dengan berbagai satwa, yang kini sudah sangat jarang terjadi.
"Cerita dari foto-foto ini mengingatkan saya tentang memori masa kecil dimana saya dibesarkan dari hutan," kata Laras.
Penggiat budaya Riau, Bayu Made Winata, juga ikut serta dengan memamerkan hasil fotografi kawasan Kota Tua Pekanbaru. Foto ini menunjukkan kawasan tersebut sebagai jejak sejarah, identitas yang harus diakui.
"Saya mengangkat tema ini karena khawatir jika situs bersejarah tersebut harus dilestarikan agar tidak hilang," kata Bayu.
Lain lagi dengan seorang fotografer bernama Duri Calangi, yang mengangkat tema soal konflik lahan di Gedung Grand Gasing Millenium. Ia memamerkan foto-foto auditorium tersebut yang hingga kini belum selesai pembangunannya.
Gedung tersebut berada di lahan konflik antara Universitas Riau dan salah satu perusahaan di Riau. Termasuk di antaranya gadung Fakultas Hukum yang masuk lahan sengketa.
Pasca pameran foto tersebut, penyelenggara juga mengadakan kegiatan diskusi dari berbagai narasumber dari instansi dan kelompok terkait.