Kordias Pasaribu
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu, angkat bicara terkait aksi suporter PSPS meneriakkan yel-yel berbahasa kasar dengan menyebut salah satu nama binatang pada saat laga PSPS Riau kontra PSMS Medan, Sabtu lalu.
"Kita sangat sayangkan. Berbahasa kasar kepada kepala daerah itu adalah masalah terbesar bangsa saat ini. Generasi muda yang mengeluarkan kata-kata kasar pada pemimpin. Itu tidak baik, gubernur itu kan pilihan rakyat," kata Kordias kepada CAKAPLAH.com, selasa (25/6/2019).
Politisi PDIP ini mengatakan, nilai-nilai Pancasila dan kemanusiaan harus ada di diri generasi muda. Karena penyebutan kata-kata kasar apalagi menyebutkan binatang adalah hal di luar batas, apapun masalahnya.
"Solusinya kita harus tetap mengimplementasikan diri di tengah masyarakat. Persoalan PSPS yang kurang perhatian dari pemerintah ini soal aturan. Mungkin dulu aturannya pemerintah boleh menggunakan APBD untuk membantu PSPS. Sekarang tidak lagi. Tapi kan ada cara lain, salah satunya Pemprov Riau bisa membicarakan masalah PSPS dengan perusahaan. Jadi saya harap maki-makian seperti ini tak terjadi lagi," cakapnya.
Untuk diketahui, yel yel berbahasa kasar dari suporter tersebut berbuntut panjang. Aliansi Masyarakat Penjaga Marwah (AMPM) Riau melaporkan suporter PSPS Riau kepada Ditreskrimsus Polda Riau, Senin (24/6/2019) sore tadi, atas kasus penghinaan terhadap Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar.
Laporan tersebut terkait teriakan yel-yel suporter usai laga PSPS melawan PSMS Medan di Stadion Kharuddin Nasution Pekanbaru Sabtu lalu.
Sementara itu, koordinator suporter PSPS Riau dari Curva Nord 1955, Dolly David mengatakan yel-yel yang diteriakkan suporter tersebut merupakan aksi spontanitas karena kekecewaan mereka atas kondisi PSPS yang terpuruk, baik finansial maupun prestasi.
"Soal bahasa-bahasa yang sempat terdengar, ini memang cukup disayangkan dan kami sampaikan permohonan maaf," ungkap Dolly.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Olahraga, Riau |