Kepala BNPB RI, Letjen D TNI Doni Monardo
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah berhasil ditekan, namun tetap terjadi karhutla yang terindikasi sengaja dilakukan. Hal ini juga dibenarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Disampaikan Kepala BNPB RI, Letjen D TNI Doni Monardo, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap kawasan-kawasan yang menetapkan status siaga. Termasuk di antaranya di Riau yang beberapa kali terpantau terjadi karhutla.
"Dari pengamatan kami dan juga laporan kades (kepala desa), memang ada beberapa kasus karhutla yang sengaja karena ulah manusia," sebut Doni pada Rabu (10/7/2019).
Doni menceritakan bahwa dari informasi yang ia terima, tiap tahunnya ada 10-15 orang yang dibayar untuk membakar lahan. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan pendekatan persuasif agar masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara dibakar.
"Mereka kita ajak untuk menjaga alam. Kita berikan edukasi sehingga tidak dipengaruhi lagi untuk membakar lahan," jelas Doni.
Untuk mengungkap dan menjerat pihak yang membayar, Doni mengatakan bahwa perlu dilakukan proses yang lebih tinggi. BNPB tidak bisa serta merta menetapkan sesoarang bersalah tanpa adanya proses peradilan.
"Kita hanya merangkum data dari masyarakat. Untuk selanjutnya tentu menunggu proses penyidikan," imbuh Doni.
Keberadaan Satgas Karhutla di lapangan juga sangat membantu masyarakat untuk tidak membakar lahan. Masyarakat diajak untuk tidak hanya berpikir ekonomi atas lahan, tetapi juga ekonomis.
"Kita bisa melihat kebutuhan impor dari negara lain yang sesuai dengan kondisi tanah kita. Misalnya kebutuhan sayuran dan pangan untuk Singapura dan Malaysia, Riau bisa mengambil bagian di sana," ujar Doni.
"Jadi jangan lagi kita membakar lahan. Ratusan triliun sudah habis untuk mengatasinya," tutup Doni.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Hukum, Riau |