PEKANBARU (CAKAPLAH) - Belasan wartawan yang biasa meliput di Pemko Pekanbaru namanya dicatut oleh sekelompok oknum untuk tergabung dalam Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW KLA) Pekanbaru. Dugaan pencatutan nama ini bahkan telah dilakukan sejak tahun lalu tanpa adanya pemberitahuan kepada wartawan yang namanya sudah di Surat Keputusan (SK) kan.
Pencatutan belasan nama wartawan tertuang dalam surat keputusan tertanggal 9 April 2018 dan ditandatangani Ayat Cahyadi semasa menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Pekanbaru.
Meski telah mencatut belasan nama wartawan tanpa pemberitahuan, parahnya organisasi tersebut tetap dikukuhkan oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setdako Pekanbaru, El Syabrina di Aula Bappeda Kota Pekanbaru, Rabu (17/7/2019).
Kholik Aprianto wartawan CAKAPLAH.COM yang namanya ikut dicatut oleh FW KLA menegaskan dirinya tidak pernah terlibat dan tergabung dalam forum yang diketuai oleh Hendri Zainudin. Namun, dirinya kaget ketika mengetahui namanya dicatut sebagai anggota divisi perlindungan khusus.
“Saya minta ketua forum memberikan klarifikasi kenapa nama saya bisa dicatut. Ini tak pernah diajak bertemu dan ngobrol, tahu-tahu masuk dalam susunan pengurusan. Sementara pengurus dimintai klarifikasi malah bungkam,” katanya.
Ia menegaskan, jangan sampai forum yang suratnya telah ditandatangani Ayat Cahyadi di masa menjabat Plt Walikota, malah merugikan belasan wartawan lainnya yang setiap hari eksis meliput di Pemko Pekanbaru hanya karena kepentingan tertentu.
“Jangan sampai kami yang tiap hari meliput kegiatan pejabat di Pemko Pekanbaru malah dirugikan oleh ulah oknum tertentu. Apalagi ini sudah mencatut nama pribadi tanpa adanya pemberitahuan dari pengurus dan dasar mencatut nama kami,” tegasnya.
Sementara itu, Syaiful Misgiono wartawan Tribun Pekanbaru mengaku kaget saat namanya tercatat di Divisi Kelembagaan forum tersebut. “Loh, saya kan sudah tidak posko di Pemko Pekanbaru lagi. Kok nama saya dicatut. Ini sangat merugikan nama baik saya. Makanya saya kontak pengurus langsung, tapi tak diresponnya,” katanya.
Disisi lain, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, Mahyuddin yang juga pembina forum itu lepas tangan. Ia mengaku tidak tahu adanya pencatutan nama sejumlah awak media massa ke dalam forum.
Bahkan ia enggan dikaitkan dengan keberadaan forum itu. Ia mengaku tidak ada rantai kordinasi dengan forum tersebut.
“Itu saya tidak tahu proses penyusunan pengurus di forum itu. Janganlah diperbesar lagi. Kalau tidak berkenan, saya minta maaf,” ujarnya dengan raut wajah menyesal.
Mahyuddin juga enggan membeberkan anggaran forum tersebut. Padahal sumber anggaran kegiatan forum itu sesuai surat keputusan bersumber dari anggaran pemerintah.
“Forum KLA tidak ada anggaran khusus. Anggaran kami di dinas hanya Rp3 miliar lebih untuk operasional,” pungkasnya.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |