Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera Amral Fery
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau, secara umum kondisi udara di wilayah setempat berada di tahap sedang.
Namun ada 1 wilayah yang kualitas udaranya tidak sehat yakni di wilayah Bangko, Rokan Hilir. Data tersebut berdasarkan hasil pengukuran Senin (29/7/2019) pagi pukul 07.00 WIB.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Sumatera Amral Fery pada acara rapat evaluasi penanggulangan Karhutla di Provinsi Riau bertempat di Posko Penanganan Darurat Bencana Karhutla di Komplek Lanud Roesmin Nurjadin, Senin (29/7/2019).
Ia mengatakan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tersebut adalah yang diambil setiap pagi, bukan nilai ISPU yang berdasarkan aturan Keputusan Menteri (Kepmen) yang 24 jam.
"Data itu kita ambil pagi ya. Biasanya kecenderungannya semakin siang kualitas udara itu semakin membaik. Kalau pagi itukan udara belum ada, sehingga pada titik pemantauan itulah yang dibaca. Tapi kalau sudah ada angin itu akan terurai," ujar Amral.
Disampaikan Amral, adapun angka untuk penentuan kualitas udara adalah jika 1-50 kualitas udara baik, 51-100 kualitas udara sedang, 101-199 kualitas udara tidak sehat, 200-299 kualitas udara sangat tidak sehat dan 300-lebih kualitas udara berbahaya.
Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Amral Fery dalam rapat, ada satu wilayah yakni di Rohil tepatnya di Bangko yang memiliki nilai ISPU hingga 114, hal ini berarti menunjukkan kualitas udara di wilayah setempat adalah "tidak sehat".
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau, Kabupaten Rokan Hilir |