PEKANBARU (CAKAPLAH) - SKA Fashion Carnival 2019 resmi dibuka Rabu (14/8/2019) oleh Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman. Pada kesempatan tersebut, ada 9 desainer Riau yang ikut serta memamerkan karyanya di ajang tahunan Mall SKA tersebut.
"Kegiatan ini tentu sangat kita apresiasi. Di sini bisa lihat begitu banyak potensi anak daerah di bidang fashion. Tentunya jika potensi ini terus dikembangkan, ini akan bisa bersaing di nasional dan juga internasional," ujar Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman, Rabu (14/8/2019).
Dikatakan Fahmizal, kegiatan ini juga bisa mendongkrak pariwisata Riau.
"Kegiatan inikan diikuti oleh para industri kreatif. Industri kreatif itu adalah bagian dari pariwisata. Jadi untuk itulah kita wajib mendorong mereka untuk bisa tumbuh kembang. Karena memang indutri fashion adalah salah satu percabangan industri ekonomi kreatif yang diurus oleh Pariwisata," Cakap Fahmizal.
Disampaikan Fahmizal, saat ini para desainer Riau sudah sangat berkembang.
"Makanya saya sampaikan agar mereka melihat ke atas mengapa orang di luar sana bisa. Kreatifitasnya kenapa orang bisa, kita juga harus bisa. Jangan terlalu terkungkung ini tak bisa itu tak bisa. Karena menggali kreatifitas itu harus lepas bebas. Apa yang harus dikreasikan dan dikreatifkan," jelasnya.
Sementara itu, General Manager Mal SKA Pekanbaru, Agus Salim mengatakan kegiatan SKA Fashion Carnival 2019 ini adalah agenda tahunan Mal SKA dan ini penyelenggaraan yang ke-8.
"Ini adalah upaya mal SKA untuk memberikan ruang apresiasi bagi UKM dan juga perancang busana di Riau agar dapat mempromosikan karyanya," jelasnya.
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi nilai tambah bagi program pariwisata di Riau. "Karena memang Mal SKA sendiri adalah bagian dari perekonomian Riau dan telah menjadi destinasi wisata belanja untuk masyarakat," pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga pembentukan Ikatan Perancang Busana Riau (IPBR). Yang diharapkan setelah IPBR terbentuk, Riau akan bisa membuat Fashion Week atau Carnaval seperti Jember.
Selain itu, di acara yang sama juga diadakan launching kain Takuluak Usang karya Rico Bije Reybonte.
Kain tenun Takuluak Usang sendiri adalah kain tenun baron yang diadaptasi dari motif Takuluak Barembai dari Kabupaten Kuansing dimana baju Takuluak Barembai itu selalu dipakai di acara adat di Kabupaten Kuansing.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |