Warga Pekanbaru membeli cabai di pasar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tingginya harga cabai di pasar membuat kalangan emak-emak di Pekanbaru kesal dan geram. Tak sedikit para emak-emak tersebut terpaksa harus berhemat saat berbelanja di pasar mengingat kebutuhan harga Sembako yang merangkak naik.
Melihat kondisi ini, DPRD Pekanbaru meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru segera melakukan monitoring ke lapangan guna mencari tahu penyebab kenaikan harga komoditas cabai di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru.
“Dinas terkait harus cepat tanggap merespon keluhan kaum ibu-ibu. Apa yang menjadi penyebab di pasar harus segara direspon DPP Pekanbaru. DPP Pekanbaru harus cek ke lapangan apa penyebab kenaikan tersebut? Apakah pasokan berkurang atau ada sebab lainnya?” kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono, Jumat (16/8/2019).
Sigit Yuwono yang kembali terpilih menjadi anggota DPRD Pekanbaru periode 2019-2024 ini menambahkan, rentannya kenaikan harga cabe di Kota Pekanbaru bisa disebabkan karena saat ini Pekanbaru masih sangat bergantung pada pasokan cabai dari luar seperti Sumatera Barat (Sumbar) dan Medan.
“Kita kan sama-sama tahu, jika pasokan cabai masih sangat bergantung dari daerah pemasok, makanya cabe menjadi salah satu komuditi yang sangat rentan naik. Jikapun ada cabe lokal belum bisa memenuhi permintaan,” ujarnya.
Untuk itu, politisi Partai Demokrat ini memberikan masukan agar DPP Pekanbaru bisa mencarikan alternatif lainnya agar pasokan cabai tetap aman dan harga jual tak naik terlalu tinggi.
“Saya kira ini perlu dicarikan alternatif atau solusi jangka pendek yang bisa diberikan oleh pemerintah agar harga cabe ini tidak terus bergejolak dan memberatkan masyarakat,” cakapnya.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kota Pekanbaru |