PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfuf MD dalam lawatannya ke Pekanbaru dalam agenda, Forum Diskusi Publik yang ditaja oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat ditanyai oleh peserta forum tentang bendera Tauhid.
Sebagaimana diketahui, bendera tauhid belakangan menjadi pro dan kontra di tengah tengah masyarakat. Apalagi setelah pemerintah membubarkan ormas HTI.
Mahfud MD mengatakan, bendera Tauhid bukan bendera radikal, akan tetapi ada gerakan radikal yang membawa bawa-bawa bendera tauhid. Jadi yang harus dilawan itu, sebut Mahfud, adalah radikalnya, bukan benderanya.
"Bendera tauhid itu boleh, siapa bilang enggak boleh. Ada yang bilang saya anti bendera tauhid. Sini, kalau ada di sini (bendera tauhid) saya pegang, siapa yang takut, ini bendera kebanggaan saya," kata Mahfud MD disambut tepuk tangan meriah dari peserta forum.
Ia menjelaskan, ia secara pribadi mencintai bendera tauhid. Akan tetapi ia anti radikalisme yang membawa bendera tauhid untuk memperalat orang lain.
"Kalau ada ISIS bawa bendera tauhid, ISIS-nya ditangkap benderanya diselamatkan. Itu baru benar," cakapnya lagi.
"Anak saya itu lahir, saya azankan sendiri dengan kalimat tauhid, biar dia dengar sendiri kalimat itu di hati dan telinganya. 6 bulan tiap pagi itu saya bacakan tauhid di ubun-ubunnya. Di rumah saya juga banyak kalimat tauhid, di kayu lukisan. Yang kita persoalkan adalah radikalismenya bukan bendera dan kalimat tauhidnya," tukas Mahfud.
01
02
03
04
05
Indeks Berita