Koordinator Pusat BEM Nusantara, Hengky Primana
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - BEM Nusantara angkat bicara terkait masalah yang dihadapi mahasiswa Papua. Koordinator Pusat BEM Nusantara, Hengky Primana, mengatakan bahwa pembubaran aksi demonstrasi mahasiswa Papua di Jawa Timur berakibat pada tingginya potensi terjadi perpecahan.
"Sebagaimana yang diatur pada UUD 1945 bahwa aksi demonstrasi merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang wajib dilindungi oleh negara, khususnya aparat penegak hukum, tanpa terkecuali kawan-kawan kami dari mahasiswa Papua," kata Hengky kepada CAKAPLAH.com.
Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) ini mengatakan, BEM Nusantara mengeluarkan 4 pernyataan sikap terkait hal ini.
"Kami mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan TNI terhadap mahasiswa Papua," kata Hengky.
Selanjutnya, BEM Nusantara menuntut seluruh aparat kepolisian dan TNI untuk melindungi hak berpendapat seluruh mahasiswa Papua dan menghentikan segala tindak kekerasan yang bertentangan dengan hukum dan HAM.
"Ketiga, kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk mendukung dan melindungi hak mahasiswa Papua dalam menyampaikan aspirasinya," cakapnya.
Terakhir, BEM Nusantara mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk selalu menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI dengan saling menghargai suku, agama dan Ras di Indonesia.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Peristiwa, Pendidikan, Riau |