PEKANBARU (CAKAPLAH) – Banyaknya jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru salah satunya disebabkan karena menurunnya kinerja 1.450 kader jumatik. Padahal kader jumantik ini diharapkan mampu memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Maisel Fidayesi, mengatakan menurunnya kinerja kader jumantik disebabkan karena masalah honor.
“Kader jumantik sekarang kurang aktif, karena memang pengaruh (honor). Jadi kinerja mereka kita akui kurang maksimal,” katanya, Kamis (22/8/2019).
Maisel menjelaskan, dirinya banyak mendapat keluhan atas pembayaran honor kader jumantik di Pekanbaru. Apalagi saat ini pembayaran honor kader jumantik berada di tangan kecamatan bukan Diskes Kota Pekanbaru.
“Honor tak di kami (Diskes Kota Pekanbaru) lagi, di Kecamatan. Kemarin ada keluhan juga dari ibu-ibu kader jumantik kalau honornya gak full dibayarkan,” tegasnya.
Maisel menambahkan, keterbatasan anggaran yang dialami Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menjadi pembayaran honor kader jumantik tersendat.
“Karena keterbatasan anggaran juga. Kalau kemampuan daerah gak mampu, kita gak bisa memaksakan,” sambungnya.
Meski begitu, Maisel mengklaim Diskes Kota Pekanbaru tetap meminta dan mengimbau kepada kader jumantik untuk terus melakukan tugasnya.
“Kita terus meminta agar kader tetap terus melakukan pamantauan jentik nyamuk. Apalagi kita juga telah meminta melalui camat-camat untuk memperjuangkan honor kader itu,” pungkasnya.
Penulis | : | Kholik Aprianto |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |
01
02
03
04
05
Indeks Berita