PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Pekanbaru sudah mulai parah. Murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 153 Kota Pekanbaru mengalami muntah-muntah diduga akibat terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Keluhan murid sekolah yang berada di Jalan Semangka itu direspon oleh Universitas Abdurrab. Kebetulan, mereka juga sedang membuka klinik gratis bagi penderita ISPA.
Kepala Bagian Humas Universitas Abdurrab, Suci Shinta Lestari mengatakan, malam kemarin, pihaknya mendapatkan informasi bahwa murid di sekolah itu banyak yang terpapar ISPA. Bahkan, ada beberapa yang muntah.
"Sudah ada korban, kemudian saya follow up. Memang ada riwayat asma juga. Mereka dari keluarga kurang mampu. Kita kan ada klinik ISPA gratis di kampus, kita tawarin," kata Suci, Selasa (10/9/2019).
Ada sekitar 20 murid yang terpapar ISPA. Mereka siap menampung murid kurang mampu yang terpapar ISPA. Namun, rencana yang sudah dikoordinasikan dengan pihak sekolah itu dibatalkan sepihak oleh pihak sekolah.
"Malamnya kepsek sudah oke, kita sudah ready dan ternyata diputuskan sepihak oleh kepala sekolah. Tiba-tiba dibatalkan. Alasan dikembalikan ke orang tua. Padahal kita sudah sediakan tenaga medis, kita sediakan dokter spesialis paru juga," jelasnya.
Pembina UKS SD Negeri 153 Kota Pekanbaru, Roza Warmaningsih membenarkan itu. Hampir 20 anak yang mengalami gejala ISPA. "Kita tidak tahu juga itu positif ISPA atau apa. Tetapi gejalanya seperti itu," jelasnya.
Ia menjelaskan, keluhan yang dialami murid di antaranya batuk, pilek, pusing, hingga muntah. Pihaknya juga telah memberikan penanganan pertama.
"Kalau penanganan umumnya di UKS dikasih minyak angin, dikasih makan, ada perubahan setelah ditangani," kata dia.
"Di ruangan sesak juga mereka. Karena dapat instruksi dipulangkan. Jadi para orang tua lebih memilih untuk membawa pulang," tambahnya.
Penulis | : | CK3 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |