ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kabut asap di Kota Pekanbaru akibat kebakaran hutan dan lahan tak hanya menyebabkan banyak masyarakat terganggu kesehatannya. Bahkan akibat kabut asap ini, pendapatan pengemudi ojek online berkurang drastis.
Seperti disampaikan oleh Rizky, salah satu driver ojek online di Pekanbaru Kepada CAKAPLAH.COM ia mengaku gara-gara asap ini orderan menurun drastis.
"Sepi. Ini saya daripagi keluar hanya 3 orang saja yang order. Biasanya sore begini sudah dapatlah 13 orderan," ujar Rizky.
Ia mengatakan saat kabut asap ini orang-orang memilih untuk tidak ke luar rumah. Kalaupun keluar rumah mereka kebanyakan memesan yang mobil. "Iya banyak yang pesan mobil. Karena kalau naik mobil kan gak kena asap," keluhnya.
"Ditambah lagi anak-anak sekolah libur. Makin sepilah," imbuhnya.
Ia berharap Pemerintah segera bisa mengatasi kondisi yang terjadi saat ini. "Pemerintah harus segera berbuat untuk menangkap orang-orang yang membakar lahan yang akhirnya menyebabkan asap menyelimuti Pekanbaru. Pemerintah harus tanggap," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data BMKG Pekanbaru, Satelit Terra dan Aqua mencatat 138 titik panas yang jadi indikasi awal Karhutla terpantau di Riau.
138 titik panas tersebut tersebar di Kepulauan Meranti 1 titik, Bengkalis 2 titik, Kampar 6 titik, Dumai 1 titik, Kuansing 3 titik, Pelalawan 33 titik, Rokan Hilir 10 titik, Indragiri Hilir 64 titik dan Indragiri Hulu 18 titik.
Dari jumlah tersebut, 90 titik diantaranya dipastikan adalah titik api yang berarti di wilayah tersebut ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan. Hal ini karena 90 titik tersebut memiliki level konfidence diatas 70 persen.
90 titik tersebut berada di Bengkalis 2 titik, Kampar 5 titik, Pelalawan 18 titik, Kuansing 3 titik,Rokan Hilir 9 titik, Indragiri Hilir 43 titik dan Indragiri Hulu 10 titik.
Akibatnya, 4 wilayah di Riau diselimuti asap. Wilayah itu yakni Pekanbaru, Inhu, Dumai dan Pelalawan.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |