PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kabut asap akibat karhutla masih menjadi momok menakutkan masyarakat Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru. Tak hanya mencemarkan udara di luar, kabut asap berbau kini mulai memasuki rumah-rumah warga.
Tak ingin semakin banyak korban Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat terpapar asap, Yayasan Bintang Cendekia di Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru disulap menjadi posko pengungsian korban asap.
Dibekali ruangan dengan fasilitas lengkap seperti air purefier, Air Condisioner (AC), tabung oksigen dan ruangan UKS, pihak sekolah menampung sejumlah korban asap, terutama keluarga pegawai, keluarga siswa dan tenaga pendidik di sekolah ini.
"Kita turut prihatin dengan musibah kabut asap ini. Kita tidak ingin semakin banyak korban terpapar penyakit akibat kabut asap ini. Makanya kami buka posko penampungan bagi korban asap," ungkap salah satu Founding Yayasan Bintang Cendikia, Irma Hafida Rachman kepada CAKAPLAH.COM, Ahad (15/9/2019).
Menurut Irma, bencana asap merugikan pendidikan, selain mengancam kesehatan siswa, mereka juga kehilangan waktu menuntut ilmu, dimana seharusnya mereka bisa belajar sekarang jadi harus libur sampai waktu yang tak ditentukan.
"Kabut asap ini memang sangat merugikan," cetusnya
Selain siswa, sebagai lembaga pendidikan dampak lain yang menjadi perhatian Yayasan Bintang Cendekia adalah guru.
"Tenaga pendidik di Bintang Cendikia rata-rata rentang usia 22 hingga 35 tahun, artinya mereka masih usia produktif, ada yang dalam masa hamil, memiliki anak yang masih kecil rentang usia bayi balita. Sehingga kesehatan mereka perlu di perhatikan," tukasnya.
Lebih jauh disampaikan Ketua Iwapi Riau itu, mengingat tidak semua rumah mempunyai fasilitas yang cukup untuk terbebas dari asap, maka bintang cendekia membuka kesempatan bagi seluruh keluarga besar guru dan karyawan Bintang Cendekia, diperbolehkan menggunakan fasilitas sekolah untuk dijadikan tempat tinggal sementara.
"Selain itu bagi mereka yang masih beraktivitas ke sekolah meskipun anak-anak libur. Bagi guru yang lokasi rumah jauh agar tidak terpapar udara kotor atau asap langsung disediakan fasilitas antar jemput sekolah rumah," tambahnya.
Penulis | : | Hadi |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Pendidikan |
01
02
03
04
05
Indeks Berita