PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kantor Gubernur Riau didatangi ribuan mahasiswa dari Universitas Riau (UR) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Jumat (20/9/2019).
Keduanya melakukan aksi sama yakni terkait persoalan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau.
Pantauan di lapangan, mahasiswa UR melakukan aksi di pintu samping kantor Gubernur Riau, sedangkan mahasiswa Umri di pintu depan kantor Gubernur Riau.
Petugas Kepolisian dan Satpol PP juga membagi tugas menjadi dua untuk mengamankan aksi mahasiswa tersebut.
Koordinator Umum Novrio Kasmin Jauhari dalam orasinya menyampaikan persoalan Karhutla sudah berlangsung 22 tahun lamanya, namun hingga saat ini tak kunjung selesai.
"Tak satupun pemerintah yang becus menuntaskan Karhutla, dan tak satupun pemerintah menemukan titik terang mengatasi persoalan Karhutla," teriaknya.
Menurutnya selama 22 tahun itu bukan umur singkat, seharusnya persoalan sudah bisa diselesai pemerintah karena karena punya kekuasaan.
"Tapi nyatanya sampai saat ini persoalan Karhutla tak kunjung tuntas. Bahkan kami mendapat kabar ada bayi baru 3 hari lahir 3 harus meninggal dunia karena kena ISPA lantaran tak sanggup menghisap udara kotor," ujarnya.
"Kami tak kuat, kami tak sanggup, rakyat menangis karena asap. Saat ini ribuan masyarakat terpapar ISPA harus kesakitan dan menangis karena menghirup udara kotor," cakapnyam
"Kami akan turun ke jalanan ketika awan lagi tak biru. Kami akan menyampai kebenaran. Kalau persoalan ini tak kunjung selesai hanya satu kata Lawan," tukasnya.