PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ribuan mahasiswa Universitas Riau (UR) dan Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mengancam akan masuk ke dalam kantor Gubernur Riau jika dalam waktu 10 menit Gubernur Riau, Syamsuar dan Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dan Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fadjar tidak menemui massa yang berunjuk rasa di halaman kantor Gubernur Riau, Jumat (20/9/2019).
Permintaan massa setelah beberapa jam menggelar aksi tidak kunjung ditemui mahasiswa untuk menjelaskan persoalan Karhutla Riau.
"Turun pak Gubernur temui kami. Kedatangan kami ke sini bahwa Riau sedang tidak baik-baik saja. Kami tahu Gubernur, Kapolda dan Danrem sedang ada di dalam rapat," teriak Koordinator Umum Aksi Mahasiswa UR, Novrio dalam orasinya.
"Hanya dua pilihan, gubernur temui kita atau kita masuk ke sana (kantor Gubernur Riau)," teriak Koordinator Aksi Umri, Dora.
"Turun pak Gubernur Riau, bahwa rakyatmu saat ini menjerit. Pada saat ini kabut asap sudah makan korban, ini sudah menjadi bencana," katanya.
Dalam kesempatan itu, sambil menunggu gubernur Riau perwakilan mahasiswa UR dan Umri melakukan treatikal dengan mambaca puisi menyindir pemerintah, kepolisian dan koorporasi pembakaran lahan.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |