PEKANBARU (CAKAPLAH) - Front Pembela Bumi Lancang Kuning (FPBLK) Riau merasa sangat kecewa dengan pernyataan Menko Polhukam Wiranto dan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal terkait bencana kabut asap yang melanda Riau.
Panglima FPBLK, Muhammad Khalid Tobing mengatakan, apa yang disampaikan dua pejabat pusat tersebut tidak benar, warga masyarakat lebih tahu kondisi asap di Riau dan terkhusus di Pekanbaru.
"Seharusnya para pejabat yang datang ke Provinsi Riau harus melihat secara keseluruhan, tidak hanya melihat kondisi hutan yang terbakar saja. Apalagi ISPU partikelnya saat ini naik statusnya menjadi sangat tidak sehat, bahkan sudah level berbahaya karena mereka tidak secara menyeluruh melihatnya," tegas Khalid, Ahad (22/9/2019).
Khalid melanjutkan, pernyataan pejabat publik tersebut sangat melukai hati dan perasaan masyarakat Riau karena apa yang diungkapkan oleh Wiranto dan Iqbal tidak sesuai dengan apa yang terjadi di Riau saat ini.
"Pernyataan mereka melukai hari masyarakat Riau. Sudah seharusnya bencana asap ini di tingkat kan menjadi bencana nasional. Pernyataan pejabat publik tersebut hanya sebagai bentuk pencitraan semata," cakapnya lagi.
Tak hanya itu, Khalid juga meminta untuk presiden berkantor sementara di Riau agar lebih mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di Riau.
Sebelumnya Wiranto mengatakan kalau kondisi kabut asap akibat karhutla di Riau sebesar yang diberitakan media massa.
Hal yang sama juga disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Muhammad Iqbal kalau langit di Riau sudah biru.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |