Erdogan saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB (Foto: AFP)
|
(CAKAPLAH) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan tetap membeli minyak dan gas alam dari Iran meskipun negara itu dijatuhi sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS).
Sanksi terbaru dijatuhkan kepada Iran terkait tuduhan terorisme. AS tak secara langsung menyebut sanksi itu dijatuhkan atas serangan terhadap dua fasilitas minyak Aramco Arab Saudi, meskipun momentumnya tepat.
"Tidak mungkin bagi kami untuk membatalkan hubungan dengan Iran terkait dengan minyak dan gas alam. Kami akan melanjutkan pembelian gas alam dari sana," kata Erdogan, di New York usai menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, seperti dikutip dari AFP, Jumat (27/9/2019).
Erdogan mengakui Turki dalam posisi sulit dalam membeli minyak karena perusahaan swasta tak berani menghadapi ancaman AS.
"Tapi, khususnya dalam masalah ini, dan banyak masalah lain, kami akan meneruskan hubungan dengan Iran," ujarnya, seraya menambahkan Turki masih berusaha meningkatkan volume perdagangan dengan Iran.
Sebelumnya Erdogan mengkritik pemberian sanksi terhadap Iran serta tuduhan terhadap negara itu sebagai pelaku serangan fasilitas minyak Aramco. Dia menilai sanksi terhadap Iran tidak akan menyelesaikan apa pun.
Turki dan Iran menjalin kerja sama sejak lama dengan Rusia untuk menyelesaikan konflik 8 tahun di Suriah meskipun berada di pihak yang bertikai.
Sebelumnya Erdogan meminta negara lain tak asal menuduh Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.
"Saya berpikir tidak tepat menyalahkan Iran. Kita perlu mengetahui fakta bahwa serangan ini berasal dari wilayah Yaman. Jika kita hanya menempatkan seluruh beban pada Iran, ini bukan cara yang tepat karena bukti yang tersedia tidak selalu menunjukkan fakta itu," kata Erdogan.
Dia juga membantah tuduhan negranya membantu Iran melewati sanksi di masa lalu.
"Ini adalah tuduhan yang disuarakan oleh organisasi teroris FETO yang berada di balik kudeta yang gagal pada Juli 2016 di Turki," ujarnya.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | iNews.id |
Kategori | : | Internasional |