PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, Triawan Munaf mengatakan Provinsi Riau memiliki ekonomi kreatif (Ekraf) yang cukup tinggi, terutama di subsektor kuliner dan film.
Hal itu disampaikan Triawan Munaf saat Sosialisasi Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif (Rindekraf) 2018-2025, Selasa (15/10/2019) di Hotel Pengeran Pekanbaru.
"Riau memiliki potensi ekraf yang tinggi, terutama di subsektor kuliner dan film. Komunitas Film Daerah (KFD) Siak yang paling siap diantara KFD dari lima daerah yang dibentuk tahun lalu. Industri film memiliki multiplier effect yang besar, tak hanya ke sektor pariwisata tapi juga masuknya sejumlah investasi ke suatu daerah," katanya.
Dia menyampaikan ekraf menjadi sektor keempat terbesar dalam menyerap tenaga kerja, yakni 17,69 juta atau 14,61 persen tenaga kerja nasional pada 2017. Hal ini karena ekraf bersifat inklusif tanpa memandang latar belakang, usia, gender, lokasi geografis, maupun pendidikan.
Apalagi, menurutnya kreativitas tidak akan pernah habis karena ekraf bersumber pada ide atau gagasan manusia. Oleh karena itu, kebijakan yang mengakselerasi industri kreatif sangat diperlukan hingga ke tingkat daerah.
"Potensi dan peran penting ekonomi kreatif dalam pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia, maka kami mengajak seluruh pemangku kepentingan agar berjuang bersama untuk merealisasikan Rindekraf ini," ungkap Triawan dalam sambutannya.
Untuk diketahui, dalam sosialisasi Perpres Nomor 142 Tahun 2018 Provinsi Riau dipercaya sebagai tuan rumah. Dimana dalam sosialisasi itu dihadiri perwakilan pemerintah daerah (Pemda) dari 13 provinsi, 178 kabupaten dan kota.