PEKANBARU (CAKAPLAH) - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Riau harus naik kelas. Salah satu upaya untuk menaikkan kelas tersebut adalah dengan meningkatkan sektor pemasaran bagi pelaku UMKM.
Hal ini disampaikan Business Development CD PT RAPP, Rully Prianda kepada CAKAPLAH.COM usai menjadi pemateri di acara Seminar Peningkatan Kemandirian Ekonomi UMKM Melalui Kemitraan Usaha Nasional, Selasa (15/10/2019) yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau.
Dikatakan oleh Rully, salah satu upaya yang dilakukan oleh RAPP untuk meningkatkan pemasaran adalah dengan menghadirkan branding aplikasi berbasis android "Toko Andalan". Aplikasi ini bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan bisnis para mitra binaan.
"Toko Andalan ini akan menjadi semacam pasar bagi UMKM maupun petani untuk memasarkan barangnya dimana yang menjadi market utamanya adalah karyawan RAPP. Dan ini tak menutup kemungkinan orang di luar juga akan mengorder barang dari Toko Andalan. Dan bahkan ini potensinya sangat besar," Cakapnya.
Dikatakan Rully, Toko Andalan ini menjadi salah satu media yang dimanfaatkan oleh RAPP untuk mempertemukan antara pembeli dengan penjual.
"Untuk produk yang saat dijual di Toko Andalan difokuskan di beberapa produk seperti Madu Kelulut, rendang, kripik-kripik dan lain sebagainya. Ada puluhanlah jumlahnya. Selain itu, kita juga jual berbagai sayuran. Nah kebutuhan sayuran ini kita juga fokuskan ke mitra petani kita untuk menanam sayuran, karena ini ada pasarnya lho. Kita buat sarananya untuk menyalurkan produk-produk mereka di Toko Andalan," Cakapnya.
Lanjut Rully, saat ini RAPP memiliki ratusan mitra binaan. Untuk
yang berhubungan langsung dengan operasional perusahaan (inline) RAPP saat ini mempunyai 206 mitra binaan dan yang tidak langsung (offline) ada 137 mitra binaan.
"Untuk yang Offline target penambahan pasti ada, karena targetnya kita ke arah sana. Harapan kita yang offline ini memang semakin banyak. Tapi tentunya kita memerlukan produk-produk unggulan untuk membantu gerbong UMKM yang lain makanya kita gunakan batik dan madu sebagai gerbong promosi kita," jelasnya.
Rully berharap dengan digelarnya acara ini sebagai langkah UMKM untuk naik kelas.
"Untuk itu kami sampaikan bahwa perjuangan ke arah situ butuh perjuangan dan tidak tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena memang harus berjuang bagaimana produk-produknya menjadi unggulan agar mudah dipasarkan dan berdaya saing," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Riau Evarefita usai acara kepada CAKAPLAH.COM mengatakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk kegiatan kemitraan antara perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN) dengan UMKM yang ada di Riau.
"Jadi memang UMKM kita ininharus disuporting untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar. Salah satunya adalah dari RAPP," ujar Evariati.
Ia mengatakan untuk RAPP materi yang disampaikan terkait jenis usaha dan juga usaha perbatikan yang selama ini sudah dikelola dan sukses dikenal dengan salah satu batiknya yakni batik bono.
"Setelah mengikuti acara ini kita harapkan UMKM dapat lebih mandiri dengan dibina oleh perusahaan-perusahaan besar. Kita berharap UKM yang lemah lebih disuport dan yang menengah lebih diringkatkan lagi kelasnya. Sehingga dengan kelasnya tersebut, UKM sudah mumpuni untuk bekerjasama dengan Perusahaan PMA maupun PMDN. Itu hasil akhir yang kita harapkan," pungkasnya.