Irwan Nasir
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pendaftaran empat jabatan strategis Bank Riau Kepri (BRK) berakhir pada 19 Oktober lalu. Namun hingga saat ini belum ada satupun berkas yang masuk ke panitia seleksi (Pansel). Padahal waktu pendaftaran dibuka selama lima hari dari 15-19 Oktober 2019.
Sepinya peserta yang mendaftar empat jabatan strategis Bank Riau Kepri (BRK) dipertanyakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, selaku pemegang saham minoritas.
Empat jabatan strategis BRK yang dilelang terbuka yakni Komisaris Utama (Komut), Direktur Utama (Dirut), Direktur Operasional, serta Direktur Dana dan Jasa.
Hal itu disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir kapada CAKAPLAH.COM, Senin (21/10/2019) berdasarkan pantauannya.
"Saya dulu kan pernah jadi sekretaris panitia seleksi, orang dari mana-mana mendaftar jabatan BRK. Ada dari Jakarta, Bandung dan lainnya. Sekarang kok sepi ya?," tanyanya.
Menurutnya, sepinya peminat yang mendaftar seleksi empat jabatan BRK karena dua faktor. Pertama komunikasi pemegang saham mayoritas kurang baik, kedua peralihan BRK ke syariah.
"Karena profesional menilai kalau komunikasi pemegang saham kurang baik ini akan menyulitkan mereka nanti," ujarnya.
"Kemudian bisa jadi karena peralihan BRK konvensional ke syariah. Tapi pertanyaannya kenapa profesional dari bank syariah tak masuk (daftar). Kan banyak itu profesional dari bank syariah Mandiri, BRI, BNI, Muamalat, dan lainya. Kenapa? Ini karena jabatan BRK kurang menarik dan tak seperti dulu lagi, kalau tak menarik orang pasti pesimis," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kepulauan Riau, Riau |