Paripurna pembentukan Alat Kelengkapan DPRD Rokan Hulu.
|
ROHUL (CAKAPLAH) - Drama politik mewarnai paripurna penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Rohul, Selasa (22/10/2019) malam. Tiga fraksi besar yakni Gerindra, Golkar dan PAN di luar dugaan tidak mendapatkan posisi pimpinan AKD.
Dari awal, pembentukan AKD DPRD Rohul memang berlangsung Alot dan diwarnai lobi antar Fraksi. Delapan fraksi yang ada di DPRD Rohul terbelah, karena perbedaan pandangan terkait komposisi pimpinan AKD.
Penolakan paling keras disampaikan 4 fraksi yaitu Fraksi Membangun Nurani Bangsa (MNB), Nasdem, Demokrat dan PKS. Empat fraksi tersebut menolak komposisi awal pimpinan AKD yang diajukan dalam rapat pimpinan fraksi. Mereka menilai didominasi 4 Fraksi yang sudah masuk dalam unsur pimpinan DPRD. Keempat Fraksi ini kemudian mendorong pembentukan AKD dilakukan dengan jalur voting.
Karena tidak didapat kata mufakat dalam proses lobi, pimpinan DPRD akhirnya meggelar paripurna penyusunan AKD. Sidang paripurna dibuka sekitar Pukul 20.00 WIB, dipimpin langsung Ketua DPRD Rohul Novliwanda Ade Putra bersama 2 Wakil Pimpinan lain masing-masing Syahril Topan dan Hardi Candra.
Di awal pembukaan sidang paripurna, semula tidak terasa adanya tanda-tanda keanehan. Dari 45 anggota DPRD Rohul, 44 anggota DPRD kompak hadir. Satu-satunya anggota dewan yang tidak hadir adalah Budiman, anggota DPRD Rohul dari Fraksi Gerindra.
Setelah dibuka, masing-masing fraksi kemudian menyerahkan usulan nama-nama anggota fraksi untuk masuk dalam keanggotaan Komisi 1, 2, 3 dan 4. Pimpinan sidang yang selanjutnya beralih kepada Wakil Pimpinan DPRD, Hardi Candra, menskor jalannya sidang paripurna untuk memberi kesempatan kepada komisi, melakukan musyawarah menentukan pimpinan, wakil pimpinan dan sekretaris komisi.
Polemik pun muncul saat pemilihan unsur pimpinan komisi. Di luar dugaan, partai-partai pendorong voting berbalik mendominasi unsur pimpinan komisi dan menempatkan Gerindra, Golkar dan PAN hanya sebagai anggota Komisi.
Hal ini kemudian menyulut kekecewaan anggota DPRD Rohul dari Gerindra, PAN dan Golkar yang memutuskan meninggalkan Gedung DPRD disaat skors sidang paripurna belum dicabut.
Sekitar Pukul 22.30 WIB, Wakil Ketua DPRD Rohul Hardi Candra kemudian mencabut skors rapat dan melanjutkan sidang meski hanya tersisa 24 orang anggota DPRD dari Fraksi PDI-P, Fraksi Membangun Nurani Bangsa, Fraksi Demokrat, Fraksi Nasdem dan Fraksi PKS.
Setelah meminta persetujuan dari anggota DPRD Rohul yang hadir dalam sidang, pimpinan sidang Hardi Candra kemudian mengesahkan Alat Kelengkapan DPRD Rohul yang sudah di bacakan Sekretaris DPRD Budia Kasino dengan komposisi sebagai berikut:
Komisi I: Ketua Rusli dari fraksi PKS, Wakil Ketua Mukhlizar dari fraksi Demokrat dan Sekretaris Yetni Jon Hendri dari fraksi PDI-P.
Komisi II: Ketua Arif Reza Syah dari fraksi Membangun Nurani Bangsa, Wakil Ketua Hasby fraksi Nasdem dan sekretaris Budi Suroso dari fraksi PDI-P.
Komisi III: Ketua Ali Imran dari fraksi Nasdem, Wakil Ketua Mahmud SE dari fraksi PKS dan Sekretaris Zulfahmi dari fraksi PDI-P.
Komisi IV: Ketua Hj Sumiartini dari Fraksi PDI-P, Wakil Ketua M. Aidi dari fraksi Demokrat dan Arisman dari fraksi Membangun Nurani Bangsa.
Bapemperda: Ketua Emon Casmon dari fraksi Membangun Nurani Bangsa, Wakil Ketua Niko Pelamunia dari fraksi Demokrat dan Sekretaris Depredi kurniawan dari F-PKS.
Badan Kehormatan: Ketua Syahbana Lubis dari fraksi PKS, Wakil Ketua Budi Darman dari fraksi Nasdem.
Rapat akhirnya ditutup oleh Wakil ketua DPRD Rohul Hardi Candra sekitar Pukul 23.35 WIB.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Rokan Hulu |