Kepala BPS Riau Misparuddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Riau pada bulan September 2019 mencapai US$ 1.04 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 2,89 persen dibanding ekspor bulan Agustus 2019 sebesar US$ 1.01 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Riau Misparuddin, Ahad(3/11/2019). Ia mengatakan kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 3,61 persen, meskipun ekspor migas turun 12,38 persen.
"Ekspor non migas dari US$ 962.43 juta pada bulan Agustus 2019 naik menjadi US$ 997.18 juta pada bulan September 2019, sedangkan ekspor migas dari US$ 45.18 juta pada bulan Agustus 2019 turun menjadi US$ 39.58 juta pada bulan September 2019," ujar Misparuddin.
Dikatakan Miparuddin, dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan September 2019 dibanding Agustus 2019, kenaikan terjadi pada Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 76.61 juta, Bahan Kimia Organik US$ 6.61 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan US$ 3.70 juta, dan Buah-buahan US$ 0.21 juta.
"Sedangkan yang mengalami penurunan antara lain terjadi pada Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 16.37 juta, Kertas dan Karton US$ 14.62 juta, dan Berbagai Produk Kimia US$ 13.14 juta," Cakapnya.
Sementara itu, kata Misparuddin, selama Januari-September 2019, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 26,96 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan non migas masing-masing sebesar 71,10 persen dan 17,74 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 78,98 persen dan ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 14,33 persen," ucapnya.
Selama Januari-September 2019, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 98,91 persen terhadap total ekspor non migas.
"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami penurunan sebesar 17,70 persen terhadap periode yang sama tahun 2018," pungkasnya.