PEKANBARU (CAKAPLAH) - Cedera tendon pada kakinya tidak menjadi halangan bagi atlet atletik andalan Riau, Elisar Gamashi, untuk menyumbangkan 2 medali emas dari nomor lari halang melintang 3000 meter dan lari 1500 meter pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatra, di Bengkulu.

Bahkan pada Porwil di Bengkulu ini, Gamashi, berhasil memperbaiki catatan waktu terbaiknya dari 3,60 menit menjadi 3,58 menit. Dengan perbaikan catatan waktunya tersebut, Gamashi juga masuk peringkat 2 terbaik nasional.

Sedangkan untuk target perbaikan waktu lari haral melintang 3000 meter, Gamashi tidak mampu memperbaiki catatan terbaiknya, dimana catatan terbaiknya 9,19 menit, pada Porwil kali ini 9,29 menit. Kondisi tersebut dikarenakan cederan tendon pada kakinya.

“Untuk 3000 meter catatan waktu saya tidak begitu bagus. Tapi ini sebagai ajang try out bagi saya untuk tampil pada PON mendatang. Kondisi saya masih cedera, sehingga tidak bisa tampil maksimal,” kata Gamashi, usai menerima medali emas, Kamis (7/11/2019).

“Tapi untuk jarak 1500 meter, catatan waktu saya melampaui limit, dan akan terus dipertahankan. Untuk nomor 3000 saya akan berusaha mencatatkan waktu terbaik bisa mencapai 9.00 menit,” ungkapnya.

Dengan kondisi kakinya yang masih cedera, Gamashi berharap sepulangnya dari Porwil ini akan langsung mengobati cederanya dan bisa cepat sembuh, serta berlatih lebih kuat lagi. Cedera yang dialaminya ini berawal saat membela tim nasional Indonesia pada iven Internasional Asian Games.

Selama menjalani pelatnas dan pulang dari Asian Games, ia masih terus melakukan penyembuhan agar pulih dari cedera tendonnya. Walaupun sudah mendapatkan perawatan dari tim medis Timnas, namun belum bisa sembuh total seperti yang diharapkannya.

“Saya maunya setelah ini bisa berobat dengan RMI, sehingga cedera tendon saya ini bisa pulih. Target saya bisa kembali meraih medali emas, terutama pada PON mendatang,” harap pria 24 tahun ini.

Tidak hanya ingin meraih medali emas pada PON 2020 mendatang, ia juga berharap bisa kembali memperkuat Timnas Indonesia di berbagai iven internasional.