Ketum Gelora Indonesia Anis Matta
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Muhammad Anis Matta mengakui bahwa Partai Gelora Indonesia terbentuk karena beberapa kadernya terlibat dalam pusaran konflik di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Diketahui, banyak petinggi Partai Gelora merupakan bekas kader yang sudah keluar dari PKS.
"Saya tidak menafikkan bahwa kami punya konflik dulu di PKS ya. Ini ada pak Fahri juga di sini. Ini fakta yang tidak bisa kami ingkari," kata Anis di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Ahad (10/11/2019).
Meski demikian, Anis mengatakan Partai Gelora ke depannya tak akan bekerja dengan latar belakang sakit hati kepada PKS tersebut.
Ia mengatakan semua ide dan narasi politik rancangan pendirian Partai Gelora sudah didiskusikan lama sejak dirinya masih berstatus sebagai kader PKS.
"Baik sebagai sekjen maupun dulu sebagai presiden partai, jadi narasi ini narasi yang lama yang sudah kami kuatkan," kata dia
Anis Matta dan Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah pernah terlibat konflik di internal PKS. Konflik mencapai puncaknya ketika PKS memutuskan memecat Fahri Hamzah dan Anis Matta dari seluruh jenjang di PKS.
"Sebelumnya karena memang ini menjadi salah satu titik perbedaan yang fundamental. Terutama di masalah keterbukaan," kata Anis.
Selain itu, Anis mengatakan Partai Gelora memiliki semangat untuk menghentikan dikotomi antara partai berbasis Islam dan partai berbasis nasionalis. Menurutnya, Gelora merupakan partai yang memiliki kedua haluan tersebut dengan berasaskan Pancasila.
"Jadi kalau menanyakan apakah ini partai Islam dan nasionalis? Ini adalah dua-duanya. Ini partai Islam dan nasionalis, dan kami membuka diri untuk seluruh komponen masyarakat," kata dia.
Anis juga mengklaim banyak kader PKS yang sudah menyatakan niatannya bergabung ke Partai Gelora Indonesia. Ia menyadari saat ini Partai Gelora masih diisi oleh para kader-kader asli yang berjuang mendirikan Gelora dari nol.
"Otomatis lah, sebagian, sementara masih sebagian besarnya dari kader ini, sementara secara perlahan-perlahan kita buka diri mengajak seluruh komponen masyarakat," kata dia.