PEKANBARU (CAKAPLAH) - Proyek pengerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Pekanbaru masih menyisakan berbagai masalah. Salah satunya adalah kondisi jalan yang rusak akibat dari galian proyek tersebut.
Beberapa jalan yang sudah selesai dilakukannya pengerjaan belum diaspal ulang oleh dua kontraktor PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Hutama Karya (HK) yang mengerjakan proyek tersebut.
Hal tersebut dapat terlihat di beberapa ruas jalan di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Seperti di jalan Dahlia, Jalan Kamboja, Jalan Teratai dan beberapa jalan lainnya terlihat hanya ditutup menggunakan pelat besi, semen berbentuk persegi dan pasir.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Perkotaan Mardianto Manan turut angkat bicara. Mardianto meminta para kontraktor untuk kembali menyempurnakan jalan yang sudah rusak. "Harus disempurnakan lagi, kalau bisa lebih cantik dari pada sebelum jalan itu rusak," Cakapnya, Rabu (13/11/2019).
Pria yang juga merupakan dosen Fakultas Teknik di Universitas Islam Riau (UIR) ini juga menuturkan bahwa hak pengguna jalan juga harus segera dikembalikan.
"Pada prinsipnya itu adalah jalan, harus segera diperbaiki dan jangan sampai mengganggu pengendara lalulintas sehingga nanti menimbulkan kecelakaan," tambahnya.
Sementara itu Romi salah seorang warga Sukajadi menuturkan bahwa akibat dari lambatnya proses pengaspalan juga sudah beberapa kali menimbulkan kecelakaan bagi pengendara sepeda motor.
"Inikan (pasir) kalau hujan jadi lumpur dan pasti licin, saya lupa hari apa tapi dalam 3 hari itu ada 2 kecelakaan. Pengendara motor semuanya, dan juga cewek. Yaa inikan licin jadi kepeleset dianya," tukas Romi.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |