Seorang aktivis menenteng bendera XR di depan terminal khusus jet pribadi, (Reza). (AFP/Fabrice COFFRINI)
|
(CAKAPLAH) - Sekitar 100 aktivis lingkungan antiperubahan iklim membentuk rantai manusia memblokade akses menuju terminal jet pribadi di Bandara Jenewa, Swiss.
Tuntutan mereka adalah menghentikan operasi transportasi mewah tersebut, di mana satu pesawat hanya dipakai satu-dua orang saja.
Aksi yang diinisiasi kelompok Extinction Rebellion itu dibagi jadi tiga grup yang memblokade tiga akses jalan menuju bangunan terminal tersebut selama beberapa jam.
"Jadilah bagian solusi, bukan polusi. Kita menghadapi masa darurat iklim secara total di seluruh dunia," ujar juru bicara Extinction Rebellion, Micael Metry, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/11).
"Kita sedang menghadapi masa darurat perubahan iklim," ulangnya lagi.
Metry mengatakan jet-jet pribadi itu paling tidak mengeluarkan emisi 20 kali lipat dari CO2 yang dikeluarkan per penumpang per pesawat maskapai umum.
"Ini menjadi sangat penting bagi kita untuk mengecam alat transportasi yang benar-benar tidak masuk akal dan tidak adil ini, yang digunakan oleh sebagian kecil dari populasi," ujar Metry.
Aksi tersebut pun mendapatkan pengawalan ketat dari polisi Jenewa, lengkap dengan perlengkapan antihuru-hara.
Sebelumnya, Lebih dari 11 ribu ilmuwan dari 153 negara di seluruh dunia mendeklarasikan pernyataan bahwa dunia sedang mengalami darurat iklim. Para ilmuwan menggagas enam langkah yang harus dilakukan warga dunia demi meredakan perubahan iklim.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan BioScience, perubahan iklim disebabkan oleh konsumsi dan gaya hidup masyarakat yang berlebihan sehingga kebiasaan tersebut perlu ditekan. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2018 yang melaporkan hanya tersisa 12 tahun untuk menyelamatkan dunia sebelum melewati batas pemanasan yakni 1,5 derajat Celcius.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional, Lingkungan |