PASIR PENGARAIAN (CAKAPLAH) - Sektor perkebunan kelapa sawit saat ini merupakan salah satu sektor yang strategis dalam menyumbang devisa negara, bahkan sektor ini bisa mengalahkan sektor lain seperti migas dan pertambangan.
Pada tahun 2017 ekspor hasil perkebunan sawit telah menyumbang devisa mencapai angka Rp320 triliun. Namun sayangnya besarnya devisa negara dari eskpor hasil perkebunan kelapa sawit tersebut belum dirasakan oleh petani sawit.
Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Rokan Hulu, Riau Yusro Fadly pada acara 1st Indonesia Palm Oil Smallholders Conferences & Expo Tahun 2019 Tanggal 27-28 November 2019 di Pontianak, Kalimantan Barat menyampaikan bahwa saat ini dana transfer Dana Bagi Hasil (DBH) sektor perkebunan sawit dari Pemerintah Pusat belum dirasakan oleh daerah kabupaten atau provinsi penghasil sawit.
"Saat ini Kabupaten Rokan Hulu merupakan kabupaten terluas kebun sawitnya di Riau, bahkan saat ini luas kebun sawit di Rohul sampai di angka 553.000 hektare tetapi DBH dari sektor sawit belum maksimal ke Rokan Hulu secara khusus, Riau umumnya dan daerah-daerah penghasil sawit lainnya," ungkapnya, Rabu (27/11/2019).
Selain bagi hasil DBH Fadly juga menyampaikan beberapa hal terkait permasalahan sawit khususnya petani sawit mandiri atau swadaya, diantaranya tata niaga, legalitas lahan, sarana jalan perkebunan. Khusus untuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ia berharap concern BPDPKS tidak hanya terfokus di bidang replanting saja.
"Saya berharap dana BPDPKS tidak fokus ke peremajaan sawit saja, tetapi diharapkan juga bisa digunakan untuk pelatihan petani, pemetaan kebun petani, sarana serta infrastruktur pendukung untuk sektor perkebunan sawit," tambahnya.
Hadir pada acara 1st IPOCS tersebut Kementrian Pertanian, Kementrian ATR-BPN, Kementerian Perekonomian, Direktur BPDPKS, BPJS Ketenagakerjaan, Pimpinan Media Perkebunan, Perwakilan Pemprov Kalbar, Organisasi Petani diantaranya Ketum Aspekpir, Apkasindo, Samade dan Sekjend SPKS dan ratusan petani sawit dari berbagai daerah di Indonesia.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Ekonomi, Kabupaten Rokan Hulu |