Idris Laena
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Pemenangan Pemilu (PP) Partai Golkar wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Idris Laena mengatakan setelah mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) dari pencalonan ketua umum Golkar, saat ini kondisi Golkar yang dikesankan pecah sudah tidak ada agi.
Untuk diketahui, Musyawarah Nasional atau Munas Golkar digelar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, 3-6 Desember 2019.
Menurut Idris Laena, situasi terkini di tengah prosesi Munas Golkar sudah berlangsung dingin dan tak ada lagi perpecahan.
"Dalam proses pemilihan ketua umum ini kan ada tiga tahapan. Pendaftaran, penjaringan dan pemilihan. Ketika penjaringan ada 9 orang. Kemudian penjaringan calon ini harus memiliki 30 persen dukungan dari pemilik suara. Baru dilakukan pemilihan," kata Idris Laena.
"Di awal yang kelihatannya menjadi lawan berat pak Airlangga itu adalah pak Bamsoet, kemudian pak Bamsoet mundur. Nah, di dalam proses pendaftaran beberapa ada yang gugur, dan saat ini selain pak Airlangga ada satu lagi. Dan sekarang dalam proses kalau gugur otomatis tinggal satu, dan aklamasi," cakapnya lagi.
Jikapun terjadi aklamasi, anggota DPR RI Dapil Riau ini mengatakan bahwa aklamasi merupakan bagian dari demokrasi.
"Nah untuk Golkar Riau sendiri karena mungkinan besar akan aklamasi, kita tak ada persoalan lagi, kita satu suara dukung pak Airlangga," tukasnya.