Kebakaran hutan/Net
|
(CAKAPLAH) - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di bagian timur Australia belum juga mereda, bahkan terus meluas. Akibat Karhutla, suhu di wilayah tersebut diperkirakan akan meningkat pada pekan depan.
Ahad (8/12), masih ada 96 titik kebakaran di New South Wales (NSW). Lebih dari 1.600 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk menahan agar titik-titik api tidak menyebar.
Sementara para pemadam kebakaran bekerja keras, di Sydney sebanyak 5,2 juta jiwa terpaksa harus menghirup udara bercampur asap yang tidak sehat. Tidak hanya udara tidak sehat, mereka pun harus bersiap untuk merasakan kenaikan suhu hingga mencapai 40 derajat celcius pada Selasa depan (10/12/2019).
Demikian diungkapkan oleh Komisaris Layanan Kebakaran Pedesaan NSW, Shane Fitzsimmons kepada ABC Australia seperti yang dimuat Reuters. Di samping suhu, asap juga diperkirakan akan meningkat seiring dengan upaya para pemadam untuk menciptakan jalur-jalur penahan api.
"Para kru akan secara aktif berupaya untuk mengendalikan api dan mulai memasukkannya ke dalam kondolidasi dengan garis-garis penahanan," ujar Fitzsimmons.
Karhutla kali ini memang menjadi karhutla terburuk yang menimpa Australia. Diungkapkan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison, karhutla semakin buruk dengan adanya perubahan iklim.
Meski demikian, Morrison tetap mendukung pembuatan industri batubara yang menjadi kritikan tajam terhadapnya akhir-akhir ini.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | RMOL.id |
Kategori | : | Internasional, Lingkungan |