Suhartono
|
Pekanbaru (CAKAPLAH) - Suhartono pernah menjadi calon Bupati Siak pada Pilkada 2015 lalu. Ia pun kalah melawan calon petahana saat itu, Syamsuar-Alfedri. Namun pada Pilkada 2020 mendatang, Suhartono memilih jadi calon wakil bupati Siak. Kenapa?
Berpakaian batik lengan panjang, Suhartono datang ke Kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau Jalan OK M Jamil Pekanbaru, Senin (9/12/2019) malam. Suhartono datang bersama beberapa rekannya untuk menjalani wawancara dengan Desk Pilkada PKB Riau.
"Ini mau wawancara dengan PKB. Saya daftar jadi calon wakil bupati Siak," kata Suhartono kepada sejumlah wartawan yang hadir di kantor DPW PKB tersebut.
Sebelum menjalani wawancara, Suhartono sempat bercerita tentang pengalaman politiknya kepada awak media.
"Saya tiga periode jadi anggota DPRD Siak. Satu kali jadi calon bupati Siak dan kemarin jadi caleg DPR RI dari Riau 1 namun tidak terpilih," kata pria yang kini berusia 54 tahun ini.
Berdasarkan pengalaman politik tadi, Suhartono mengaku banyak hikmah yang diambilnya. Termasuk menentukan pilihan untuk menjadi calon wakil bupati pada pilkada 2020 mendatang.
"Melawan calon petahana itu berat. Kalau kita tidak siap jiwa dan raga penuh, itu sangat berat. Dan saya sudah mencobanya saat melawan Syamsuar di Pilkada 2015 lalu," ungkap Suhartono.
Karenanya, lanjut Suhartono, berdasarkan pengalaman dan kalukulasi politiknya selama berkiprah di politik tadi, dirinya pun memilih untuk menjadi calon wakil bupati di Pilkada 2020.
"Memang banyak yang bertanya ke saya, kok sudah dapat popularitas malah mau jadi wakil bupati. Saya jawab saja bahwa dalam politik tidak cukup popularitas saja, tapi banyak hal yang harus disiapkan," jawab Suhartono yang pada Pilkada Siak 2015 lalu berhasil meraih suara 41 persen ini.
Ketika ditanya apakah faktor finansial juga mempengaruhi putusannya mengincar posisi wakil bupati, Suhartono membantahnya. "Kalau soal finansial, itu tidak dapat kita jadikan pedoman utama. Sebab, bisa jadi rezeki itu datang kapan saja. Entah-entah dalam dua hari ini ada yang menyumbang besar, kita tidak tahu. Yang jelas, untuk maju pilkada ini banyak faktor yang harus disiapkan," ulas Suhartono.
Dan ketika ditanya lagi, siapa calon bupati yang akan didampinginya, Suhartono jawab diplomatis. "Soal siapa calon bupatinya, itu kita lihat saja dinamika politiknya. Toh, Pilkada masih cukup lama. Empat atau lima bulan lagi sudah ketahuan nanti itu," tutup pria yang berlatar belakang pengusaha ini.
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Siak |