Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari hingga Oktober 2019 impor non migas Riau dari Tiongkok mencapai US$ 186.47 juta atau tercatat penyumbang 16,71 persen persen dari sepuluh negara terbesar impor daerah ini. Hal ini menjadikan Tiongkok menjadi negara pemasok impor Non Migas terbesar ke Riau.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau, Misfaruddin kepada CAKAPLAH.com, Rabu (11/12/2019). Ia mengatakan, negara selanjutnya yang menjadi pengimpor barang non migas ke Riau adalah Malaysia US$ 155.93 juta (13,97 persen), Kanada US$ 134.22 juta (12,03 persen), dan Vietnam US$ 107.82 juta (9,66 persen).
"Adapun kontribusi keempat negara tersebut mencapai 52,37 persen terhadap keseluruhan impor non migas," ujar Misfaruddin.
Ia mengatakan dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan Oktober 2019, sebanyak 6 negara mengalami penurunan, dan 4 negara mengalami kenaikan.
"Penurunan impor terbesar terjadi dari Negara Malaysia US$ 8.33 juta, Finlandia US$ 6.16 juta, Perancis US$ 3.22 juta, dan Thailand US$ 1.12 juta. Sedangkan kenaikan impor terjadi dari Negara Tiongkok US$ 12.73 juta, Kanada US$ 6.89 juta, Jerman US$ 3.23 juta, dan Vietnam US$ 0.27 juta," cakapnya.
Dilihat dari perkembangan impor non migas dari sepuluh negara utama selama
periode Januari-Oktober 2019 terhadap periode yang sama tahun 2018, mengalami kenaikan sebesar 3,09 persen.
Sebagai informasi adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau adalah Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.