Rudyanto
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Rudyanto menanggapi terkait akan ditiadakannya Ujian Nasional (UN) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim.
Rudy mengatakan pihaknya mendukung kebijakan tersebut. "2021 tidak ada UN lagi, tetapi harus diuji kompetensinya sesuai karakter. Tentu kita mendukung kebijakan dari pusat tetapi harus diimpelementasikan dengan baik di sekolah," ucap Rudyanto kepada CAKAPLAH.com, Jumat (13/12/2019).
Lanjutnya, Ia akan mempersiapkan jika benar UN dihapuskan di sekolah yang ada di Indonesia, tetapi harus sesuai dengan kebijakan dan bagaimana untuk mensosialisasikannya ke sekolah.
"Kita tunggu saja, itu kan baru kebijakannya, kalau sudah keluar sistemnya bagaimana pelaksanaannya nanti tinggal kita sosialisasikan saja," jelasnya.
Ia juga menambahkan akan tetap mendukung kebijakan dari pusat yang terkait akan dihapuskannya Ujian Nasional di sekolah yang ada di Indonesia.
"Kita tunggu sajalah, itu kan tahun 2021, di tahun 2020 mekanismenya masih sama. Kami tetap mendukung kebijakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pusat," tukasnya.
Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebutkan dirinya mewacanakan menghapus Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021.
Ia menegaskan, kata yang lebih tepat bukanlah menghapus UN, melainkan mengganti UN dengan sistem penilaian baru.
"Beberapa hal agar tidak ada mispersepsi, UN itu tidak dihapuskan. Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku. Jadinya, UN itu diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Selain dengan asesmen kompetensi, UN juga akan diganti dengan survei karakter. Menurut Nadiem, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari UN.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |