MERANTI (CAKAPLAH) - Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kepulauan Meranti, Dedi Putra SHI, menilai kualitas Pilkada tahun 2020 rendah jika dibandingkan dengan pesta demokrasi yang telah sudah.
Kata Dedi, rendahnya kualitas helat politik setiap lima tahun ini disebabkan oleh perlakuan bakal calon itu sendiri. Bakal calon terkesan tidak begitu acuh dan tak berusaha untuk melakukan pendekatan kepada partai.
"Sampai hari ini, tak ada satu pun bakal calon mau mengumpulkan seluruh pimpinan partai guna membahas perihal Pilkada," kata Dedi, Sabtu (14/12/2019).
Ini disampaikan Dedi karena membandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh Bupati Irwan. Katanya, ketika Irwan sebelum menjadi bupati, pernah mengumpulkan semua pemimpin partai untuk berdiskusi. Saat itu, Irwan meminta pendapat dari pemimpin partai tentang rencana akan maju Pilkada.
Irwan juga minta pertimbangan dari banyak politisi terhadap peluang andai ia ikut mencalonkan diri.
"Dulu sebelum Pak Irwan menjadi bupati, ia mengumpulkan pemimpin partai. Dalam pertemuan tersebut, Pak Irwan bertanya tentang pendapat politisi dan seperti apa peluang andai dia ikut Pilkada. Tapi sekarang tidak ada satu pun bakal calon melakukan hal yang sama," ungkap Dedi.
Kata legislator tiga periode ini lagi, etika berpolitik seperti yang dilakukan Bupati Irwan sangat perlu ditiru. Soalnya, ini menjadi salah satu penilaian partai terhadap keseriusan bakal calon untuk maju menjadi pemimpin daerah.
"Selain itu, mendaftar di banyak partai juga membuktikan bahwa yang bersangkutan serius ingin maju dan siap membangun daerah ke arah yang lebih baik," kata Dedi.
Diceritakan Dedi, antara Bupati Irwan dengan PPP Kepulauan Meranti, telah terjalin hubungan baik sejak dahulu. Irwan sering berkoordinasi, baik sebelum menjadi bupati, maupun setelah diusung dan menang.
Bahkan, kata Dedi, saat melakukan pendekatan ke DPP, Irwan membawa dirinya, sebagai bentuk pembuktian ke pengurus pusat bahwa hubungan baik ini telah terjalin dengan partai dari tingkat kabupaten.
Komitmen untuk saling bersama itu dibuktikan PPP dengan memberikan dukungan ke Irwan. Dua kali PPP menjadi partai pengusung Irwan di Pilkada, yaitu saat berpasangan dengan Masrul Kasmy tahun 2010 (Berirama) dan saat berpasangan dengan Said Hasyim tahun 2015 (Pro Bisa).
Di sisi lain, untuk PPP sendiri, Dedi mengaku telah menjaga agar kesakralan Pilkada tak hilang. Salah satu caranya dengan menetapkan biaya administrasi saat bakal calon mendaftar.
Selain itu, disarankan agar bakal calon bersangkutan datang saat mengambil formulir pendaftaran dan penyerahan berkas (pendaftaran).
"Ada yang saat mengambil formulir pendaftaran diwakilkan oleh timnya, saat pengembalian berkas baru yang bersangkutan datang. Padahal ini salah satu yang dinilai oleh partai," ujar Dedi.
"Ini helat yang sangat sakral, kalau tak kita buat begitu, nanti siapa saja bebas mengambil formulir, lalu tidak mengembalikan berkas pendaftaran. Itu yang tak kita inginkan," tambah Dedi.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Politik, Kabupaten Kepulauan Meranti |
01
02
03
04
05
Indeks Berita