Rudyanto
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Riau akan membuat pedoman penyusunan anggaran sekolah.
Pedoman itu seiring dengan diterapkan sekolah gratis SMA/SMK dan SLB negeri di Riau pada tahun 2020. Dengan acuan itu diharapkan sekolah dapat menggunakan anggaran yang disalurkan melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) bisa tepat sasaran.
Demikian diutarakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Rudyanto kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (17/12/2019) di Pekanbaru.
"Awal tahun kan sekolah menyerahkan Rencana Kerja Sekolah (RKS). Tapi kita buat pedoman penyusunan anggaran sekolah, dan kita libatkan mereka agar pedoman itu benar-benar bagus," katanya.
Dia mengatakan, pedoman tersebut saat ini dalam tahap penyusunan. Dengan pedoman itu sekolah dapat menggunakan anggaran tepat sasaran.
"Harapan kita bagaimana anggaran efesien dan sekolah dapat berjalan. Sehingga sekolah tak main-main menggunakan anggaran BOSDA ini," ujarnya.
Karena itu, Rudyanto mengingat sekolah agar dalam penyusunan RKS benar-benar sesuai prioritas. Artinya mendahulukan kegiatan sesuai pedoman.
"Misalnya operasional sekolah, jangan sampai ini tidak diutamakan. Jangan karena ada kerusakan sedikit, malah itu yang diutamakan, sementara yang prioritas ditinggalkan," tegasnya.
Lebih lanjut Rudy menyatakan, dalam pedoman itu juga akan mengatur dalam penggunaan anggaran. Misalnya belanja ATK.
"Kan tidak mungkin sama belanja ATK antara sekolah banyak dan sedikit siswa. Contoh, sekolah memiliki tiga ruang belajar, kan tidak mungkin kebutuhan ATK sampai Rp15 juta. Sedangkan sekolah besar Rp2 juta. Kan aneh. Jadi kita ring-ring kan," paparnya.
Rudy mengaku timnya turun sudah ke lapangan melihat kegiatan apa yang memberatkan sekolah berdasarkan pengalaman tahun ini.
"Misalnya kegiatan OSN dan O2SN karena sekolah ada yang mengirim siswanya. Ini nanti kita alokasikan anggarannya," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |