PASIR PENGARAIAN (CAKAPLAH) - Tingginya curah hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun 2020 mendatang. Hal ini tentunya dikhawatirkan dapat memicu terjadinya banjir khususnya di hilir sungai.
Salah satu daerah hilir sungai yang kerap dilanda banjir setiap tahun adalah Kecamatan Bonai Darusalam. Daerah ini merupakan daerah hilir 3 sungai besar di Rokan Hulu, masing-masing Sungai Rokan Kanan (Batang Lubuh), Sungai Rokan Kiri, dan Sungai Batang Sosah.
Sepanjang tahun 2019 ini warga di Kecamatan Bonai sudah dua kali terkena banjir. Banjir pertama diakibatkan meluapnya Sungai Rokan Kanan yang berasal dari banjir besar yang terjadi di ibukota Rohul Pasir Pengaraian. Sempat surut 2 pekan, banjir kembali terjadi. Kali ini, akibat meluapnya sungai Rokan Kiri akibat dampak banjir yang terjadi di Sumatera Barat.
Selain merendam rumah warga banjir juga melumpuhkan aktifitas ekonomi masyarakat di Kecamatan Bonai Darusalam. Selain itu, saat ini lamanya banjir juga dilanda kecemasan akan serangan buaya dan binatang berbisa lainnya seperti ular.
Kepala Desa Sontang Zulfahrianto, kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (17/12/2019) mengatakan, kecemasan warga di Kecamatan Bonai Darusalam bukannya tanpa alasan.
Warga di Desa Sontang misalnya sangat trauma dengan serangan buaya yang pernah terjadi pada banjir tahun 2018 lalu, dimana dalam peristiwa tersebut satu anak di Desa Sontang tewas diterkam buaya yang naik ke permukiman warga.
“Daerah Kecamatan Bonai sebagian besar adalah lahan gambut ini merupakan habitat yang disenangi buaya. Apalagi, parit-parit sawit dan tingginya genangan banjir menyebabkan buaya leluasa naik ke permukiman warga,” cakapnya.
Selain itu, kekhawatiran akan terjadinya serangan buaya ini juga berdampak terhadap aktifitas warga. Warga kini takut keluar rumah untuk mencari ikan atau memanen buah sawit mereka meskipun air banjir saat ini sudah mulai surut.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Rokan Hulu |
01
02
03
04
05
Indeks Berita