Pekanbaru (CAKAPLAH) - Anggota Komisi VII H Abdul Wahid menggelar rapat dengan General Manager (GM) beserta seluruh Pimpinan Unit kantor PLN Riau Kepri di Pekanbaru, Jumat (20/12/2019).
Dalam kesempatan tersebut Abdul Wahid ingin memastikan sistem elektrifikasi di Riau dapat menjangkau wilayah-wilayah pinggiran.
"Ya, kunjungan ini selain bersilaturrahmi juga sekaligus mendiskusikan persoalan kelistrikan di Riau, sebab banyak laporan dari masyarakat masih ada desa-desa di Riau yang belum teraliri listrik," terangnya.
Abdul Wahid juga menanyakan soal keluhan masyarakat berkenaan biaya sambung baru yang bervariasi dan tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pihak PLN.
"Selain itu, saya juga menanyakan mekanisme dan standar tarif sambung baru yang didistribusikan PLN kepada masyarakat bervariasi harganya dan ini jga menjadi keluhan masyakat," lanjut Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Riau ini.
Lebih lanjut dalam pertemuan tersebut juga banyak membahas persoalan-persoalan dan kendala yang dihadapi pihak PLN terutama berkenaan dengan wilayah kebijakan yang berhubungan dengan kewenangan dan fungsi anggota legislatif.
"Kita juga mendiskusikan berkenaan dengan kendala yang hadapi PLN khususnya Riau - Kepri baik itu soal di sistem pembangkit, transmisi maupun yang lainnya, terutama jika butuh dukungan pada wilayah kebijakan, kita siap bantu untuk memberikan solusi," terang mantan anggota DPRD Provinsi Riau itu.
Tinjau PLTU Tenayan
Selain melakukan pertemuan dan diskusi, Abdul Wahid juga menyempatkan diri meninjau langsung PLTU Tenayan dalam rangka memastikan keandalan pembangkit yang sangat berperan bagi kebutuhan listrik Riau tersebut. Wahid berharap PLTU Tenayan menjadi andalan masyarakat Riau dalam mendorong kemajuan ekonomi.
"Listrik menjadi faktor penunjang utama dalam kemajuan ekonomi masyarakat, sebab pertumbuhan ekonomi harus didukung dengan kemampuan listrik yang cukup," terangnya.
Lebih lanjut Abdul Wahid juga menyampaikan akan siap membantu jika ada kendala yang dihadapi PLTU Tenayan, sesuai dengan perannya sebagai Anggota DPR RI.
"Saya siap membantu jika dibutuhkan PLTU Tenayan. Tentu sesuai kapasitas saya sebagai Anggota DPR RI," terangnya.
Dalam pertemuan yang sama General Manager (GM) PLTU Tenayan Agus Prasetyo menyampaikan kendala yang dihadapi saat ini berkenaan dengan limbah sisa pembakaran batu bara yang kapasitas landfill-nya terbatas.
"Kendala kita soal pemanfaatan limbah sisa pembakaran batu bara saat ini, sebab semakin lama daya tampung landfill akan penuh. Saya berharap pak Wahid dapat membantu kebijakan agar dapat solusi," terang Agus.
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |