PEKANBARU (CAKAPLAH) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak baru melayani 10 kecamatan di Pekanbaru. Dua kecamatan terluas di Pekanbaru, yakni Kecamatan Tampan dan Kecamatan Tenayan Raya belum mendapatkan pelayanan perusahaan daerah itu.
Saat ini, jumlah pelanggan PDAM Kota Pekanbaru mencapai 13.148 sambungan rumah atau SR. Jumlah pelanggan terbanyak di Kecamatan Payung Sekaki mencapai 4.478 SR. Sedangkan pelanggan paling sedikit ada di Kecamatan Sail hanya 202 SR.
"PDAM memang belum bisa melayani seluruh masyarakat. Pipa PDAM yang ada ternyata baru menjangkau pelanggan di sepuluh kecamatan," kata Pelaksana tugas Direktur PDAM Tirta Siak Pekanbaru, Kemas Yuzferi, Jumat (27/12/2019).
Kapasitas air PDAM yang terpasang saat ini 500 liter/detik. Diakuinya, kapasitas ini belum termanfaatkan secara keseluruhan. Ia juga mengaku harus ada peremajaan jaringan pipa PDAM.
"Ini upaya percepatan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," kata dia.
Ia menilai dengan program KPBU proses pembenahan PDAM dilakukan. Caranya dengan mengganti sebagian besar pipa yang sudah tua dan korosi.
"Kita tentu berupaya agar pelayanan prima. Maka proyek fisik KPBU nantinya dimulai pada tahun 2020 mendatang," jelasnya.
Proses pengembangan PDAM saat ini terkendala anggaran. Skema menggandeng swasta lewat KPBU nantinya diharapkan jadi solusi mengobati PDAM Tirta Siak
Saat ini Manajemen PDAM Pekanbaru hanya bisa menyandarkan harapan dari pendapatan dari pelanggan setiap bulannya. Pendapatan berkisar Rp 1,1 miliar hingga Rp 1,3 miliar setial bulannya.
"Pendapatan itu hanya bisa menutupi biaya operasional PDAM. Mulai dari Tagihan listrik, perbaikan pipa bocor, obat kimia, gaji karyawan hingga kebutuhan lainnya," kata dia.
"Artinya dengan kondisi ini PDAM sulit untuk pengembangan tanpa skema KPBU. PDAM butuh anggaran hingga Rp700 miliar lebih untuk pengembangan layanan air bersih," tambahnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |