Zulhusni Domo
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar masyarakat muslim tidak ikut-ikutan merayakan malam pergantian tahun.
"Soal tahun baru, itu kan hanya pergantian waktu. Pergantian tahun, bulan dan hari itu, harus kita jadikan untuk introspeksi, sebagai muhasabah, bahwa kita tahun depan harus lebih baik lagi daripada tahun ini," Cakap Sekretaris MUI Riau, Ustadz Zulhusni Domo, Sabtu (28/12/2019).
Selanjutnya Domo, juga meminta masyarakat Muslim tidak ikut-ikutan meniup terompet, petasan serta yang biasa digunakan saat malam pergantian tahun baru. Hal tersebut dikarenakan tidak ada diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Perayaan tidak perlu kita ikut-ikutan. Kita fokus pada pergantian waktu saja, untuk memperbaiki diri. Muhasabah lebih baik daripada harus merayakan," Tegasnya.
Domo juga mengimbau agar masyarakat muslim tidak pergi ke tempat keramaian atau tempat yang biasanya dijadikan untuk tempat merayakan tahun baru.
Sesuai dengan Hadits Nabi Muhammad SAW, siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia sama dengan kaum itu. Perayaan tahun baru itu, lanjut Domo dimulai pada zaman Romawi, yaitu untuk memuliakan dewa.
"Sebagai umat Islam, kita tidak boleh ikut merayakan, apalagi yang mengarah pada perbuatan dosa. Di malam tahun baru tidak usah keluar, di rumah saja atau bisa juga pergi ke masjid. Ini hanya masalah pergantian waktu saja," tukasnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |