Kepala BPS Riau Misparuddin
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Desember 2019, Riau mengalami deflasi sebesar -0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,92.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau Misparuddin kepada CAKAPLAH.COM, Kamis (2/1/2020). Ia mengatakan dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, dua kota mengalami deflasi.
"Yaitu Kota Pekanbaru sebesar -0,22 persen dan Kota Tembilahan sebesar -0,02 persen. Sedangkan Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 0,07 persen," ujar Misparuddin, Kamis (2/1/2020).
Ia mengatakan deflasi Riau pada bulan Desember 2019 terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar -0,91 persen persen.
"Diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,09 persen, kelompok sandang sebesar -0,05 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,002 persen," Cakapnya.
Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabai merah, ikan serai, cabai hijau, petai, buncis, ikan tongkol. "Selanjutnya ada cumi-cumi, daging sapi, cabai rawit, televisi berwarna," ucapnya.
Sementara itu untuk tiga kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen.
"Adapun komoditas yang memberi andil inflasi antara lain bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, tarif angkutan udara, minyak goreng, daging ayam ras dan juga harga mobil," jelasnya.
Lanjut Misparuddin, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 17 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 1,28 persen, diikuti Kota Tanjung Pandan dan Kota Tanjung Pinang masing-masing sebesar 1,17 persen dan Kota Lhokseumawe sebesar 0,60 persen.
"Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Padang dan Kota Dumai masing-masing sebesar 0,07 persen," tukasnya.