Kepala Dinas Kesehatan Rohul, dr Bambang Triono
|
ROHUL (CAKAPLAH) - Sebanyak 10 Desa di kabupaten Rokan Hulu, masih menjadi daerah lokus stunting. Sepuluh desa yang berstatus stunting tersebut adalah desa Tambusai Timur, Kepenuhan Hilir, Ulak Patina, Marga Mulya, Teluk Aur, Menaming, Bangun Purba Barat, dan desa Kepayang.
Kepala Dinas Kesehatan Rohul, dr Bambang Triono, menyebutkan bahwa dari 59.618 Balita di Rohul 17 persen diantaranya mengalami stunting. Meski demikian, Bambang menilai angka tersebut masih dalam ambang batas toleransi yang ditetapkan WHO, yakni sebesar 20 persen.
Untuk itu, penanggulangan stunting masih menjadi agenda utama pemerintah kabupaten Rokan Hulu pada tahun ini. Penanggulangan stunting akan dilakukan secara berkesinambungan oleh OPD terkait.
Di Dinas Kesehatan tahun ini akan melakukan intervensi terhadap Remaja calon ibu dan juga Balita terkena stunting.
“Beberapa intervensi yang tahun ini bakal intensif dilakukan antara lain pemberian makanan tambahan, pengukuran tinggi badan secara berkala, pemberian tablet penambah darah selama 90 hari kepada remaja putri, dan pemeriksaan ibu hamil," ujarnya.
Selain itu, pengawasan terhadap 1.000 hari kehidupan awal juga akan menjadi fokus utama agar bayi yang baru dilahirkan mencapai masa golden priode.
Bambang menambahkan, penderita stunting tidak dapat disembuhkan melainkan hanya bisa dilakukan intervensi. Penanganan penanggulangan stunting oleh Dinas Kesehatan hanya bersifat memutus mata rantai penderita stunting sehingga tidak berulang ke generasi selanjutnya.
“Untuk itu, perlu adanya pendekatan perubahan prilaku masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat serta pemberian ASI ekslusif bagi bayi yang baru lahir," pungkasnya.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |
01
02
03
04
05
Indeks Berita