PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kementerian Kesehatan mengambil langkah cepat mengantisipasi terhadap laporan adanya 44 orang di Kota Wuhan, Tiongkok terjangkit Pneumonia (radang paru-paru).
Dimana sebagian besar pasien bekerja di pasar ikan yang juga menjual berbagai jenis hewan hidup seperti burung dan lainnya. Sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) masih melakukan pengamatan terhadap kejadian itu.
Bagaimana di Indonesia termasuk Provinsi Riau, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir saat dikonfirmasi perihal itu menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari kabupaten/kota terkait penyakit itu.
"Di Riau sampai sejauh ini belum ada laporan masyarakat kita yang terjangkit penyakit Pneumonia itu. Bahkan di Indonesia juga belum ada, itu kasus kejadiannya di Tiongkok," katanya.
Meski begitu, Mimi mengaku telah mendapat surat edaran dari Kemenkes melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terkait kasus di Tiongkok itu.
Dalam surat itu, sebut Mimi, pihaknya diminta berkoordinasi dengan sektor kesehatan hewan, agar menangani fungsi hewan dengan baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota maupun karantina kesehatan hewan se-Riau, serta sektor yang menangani kebersihan lingkungan pasar ikan atau pasar hewan hidup lainnya.
"Kita sudah koordinasi ke semua sektor terkiat, baik dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan, Dinas Perdagangan Riau, termasuk dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan agar dapat melakukan pemeriksaan hewan yang datang dari luar," terangnya.
Namun lanjut Mimi, penyakit Pneumonia dapat dihindarkan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya cuci tangan dengan bersih sebelum mengkonsumsi makanan.
"Kemudian ketika masak daging atau telur ayam dan burung hendaknya dicuci dengan bersih, karena masalah kesehatan ini ujung-ujung agar kita menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," tutupnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |