PEKANBARU (CAKAPLAH) - PT Gojek Indonesia langsung menanggapi keluhan driver Gojek di Pekanbaru, Provinsi Riau, terkait sistem durasi orderan. Manajemen PT Gojek Indonesia membantah adanya sistem pembagian orderan dengan durasi 60 menit.
"Kami tegaskan bahwa isu tentang sistem pembagian order berdasarkan durasi 60 menit tidak benar. Gojek tidak menerapkan sistem seperti itu karena akan mempersulit mitra mendapat orderan dan pelanggan mendapatkan layanan," tegas Head of Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Sumbagut, Dian Lumban Toruan, Rabu (12/2/2020).
Dian mengatakan PT Gojek Indonesia sangat memperhatikan kesejahteraan mitra dan kemudahan layanan bagi pelanggan. Adanya sistem pembagian orderan durasi 6O menit tentu akan mengakibatkan hilangnya peluang pendapatan bagi para mitra driver.
"Kami tidak ingin peluang pendapatan mitra driver hilang. Itu yang kami hindari karena sejak awal inovasi Gojek dibangun dengan visi agar mitra driver kami terus mendapatkan sumber penghasilan yang berkelanjutan serta para konsumen terus dapat menikmati layanan aman, nyaman dan berkualitas," tutur Dian.
PT Gojek Indonesia fokus memastikan kesejahteraan bagi mitra driver tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Salah satu bentuk perwujudan aspirasi mitra adalah diluncurkannya berbagai program kesejahteraan mitra yang terdapat dalam GOJEK Swadaya.
"Mitra Gojek kami di seluruh Nusantara dapat membeli paket data dengan harga hemat, mengikuti program asuransi, cicilan rumah, potongan harga di berbagai pojok Swadaya dan berbagai program lainnya," beber Dian.
Dian menyayangkan aksi unjuk rasa yang dilakukan mitra driver di Kantor Gojek Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (11/2/2020).
Menurutnya, Gojek selalu terbuka untuk mendengarkan aspirasi mitra driver yang disampaikan demi kebaikan bersama.
Jika ada keluhan, mitra driver bisa menyampaikan melalui wadah-wadah komunikasi yang tersedia. Salah satu wadah komunikasi yang dilaksanakan secara rutin di seluruh area operasional Gojek adalah Kopdar Mitra Gojek.
"Melalui kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen. Sehingga tanpa aksi pun seluruh aspirasi mitra dapat disampaikan," cakap Dian.
Meski aksi driver Gojek itu belum mendapat izin dari pihak berwenang, kata Dian, namun Gojek tetap terbuka menemui 6 perwakilan aksi. Mereka membahas poin-poin yang akan disampaikan ke Gojek Pusat.
"Dengan semangat kekeluargaan, kami telah menemui 6 orang perwakilan aksi dan membahas poin-poin yang disampaikan, termasuk tentang asumsi adanya sistem baru terkait order," ucap Dian.
Diberitakan sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa di Kantor Gojek Pekanbaru, ratusan mitra driver mengeluhkan sistem orderan yang dinilai merugikan mereka. Menurut mereka, saat ini sistem orderan harus dibagi rata sehingga setiap driver hanya bisa menerima satu kali orderan setiap satu jam.
"Kalau saya mau tutup poin, berarti saya harus menghabiskan waktu 20 jam untuk on bid (mengaktifkan aplikasi). Kalau sudah dapat orderan jam ini, maka orderan selanjutnya satu jam kemudian," ujar seorang driver pria yang enggan disebutkan namanya itu.