PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sony Martin mengungkapkan bahwa mendiang Muhammad Fadri adalah sosok panutan yang diidolakan oleh kader PKS Kota Pekanbaru.
"Fadri adalah sosok petarung dan siap mempertahankan prinsipnya demi sebuah kebenaran, beliau adalah sosok panutan, tegas dan berani dalam mempertahankan prinsipnya," cakapnya, Selasa (18/02/2020).
Selain itu, dengan berbagai kecermelangan dan sosok yang dikagumi banyak pihak. Hal tersebut menyisakan duka yang mendalam bagi seluruh kader PKS Kota Pekanbaru dan juga Provinsi Riau.
Sementara Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru yang juga merupakan Kader PKS, Ayat Cahyadi menuturkan bahwa selama mendampingi mendiang duduk di DPRD Kota Pekanbaru di tahun 2004 hingga 2009 menyebut Muhammad Fadri adalah sosok yang kritis.
"Tentu kami sangat kehilangan karena beliau ketika menjalankan tugas menjadi wakil rakyat, betul-betul kritis, namun kritis yang konstruktif. Memang kalau di Pemerintah terasa pedas tapi itulah tugas sebagai anggota dewan yang beliau jalankan dengan baik," cakap Ayat.
Sementara itu Ketua DPRD Pekanbaru yang juga merupakan kader PKS tersebut bahkan tak segan-segan menyebut bahwa mendiang adalah sosok mentor yang sangat ia kagumi.
"Almarhum tokoh politik dan mentor politik saya. Almarhum juga sangat kritis terhadap persoalan. Memiliki keilmuan yang kuat. Mengkritik tapi dengan cara konstruktif inilah yang beliau kuasai selama ini. Selama menjadi anggota DPRD Kota Pekanbaru dua periode sumbangsih beliau cukup tinggi kepada Kota Pekanbaru dan Partai PKS," terangnya.
Sementara itu anggota DPRD yang juga merupakan kader dari partai PKS mengungkapkan sosok almarhum yang sangat melekat di dalam ingatannya, yaitu ketika dirinya mendampingi almarhum selama 10 tahun duduk di DPRD Pekanbaru.
"Almarhum tidak pernah berkata kasar. Orangnya low profile. Kalaupun beliau marah selalu terkontrol. 10 tahun saya sama dia, bahasanya lembut tapi mengandung ketegasan," cakap Rois.
Sebelum dikebumikan, almarhum terlebih dahulu dishalatkan di Masjid Nurul Yaqin yang berada di Jalan Bakti. Tampak beberapa anggota DPRD serta ketua DPRD periode sebelumnya ikut menyolatkan almarhum.
Ketika menuju tempat peristirahatan nya yang terakhir, ratusan pelayat mengiringi jenazah menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Payung Sekaki, Kelurahan Air Hitam.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kota Pekanbaru |