PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tahun lalu Pekanbaru mendapat predikat sebagai Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Namun, gelar yang didapat sepertinya tidak sejalan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Sebab masih banyak ditemui anak-anak berkeliaran di jalanan. Seperti yang CAKAPLAH.COM temukan di traffic light perempatan Mal SKA Kota Pekanbaru, Rabu (19/2/2020). Seorang anak kecil tengah duduk di tepi jalan dengan memangku bayi.
Kondisi itu hanya salah satu contoh yang ditemukan. Masih banyak ditemukan kondisi serupa. Seperti bocah-bocah yang membawa karung besar yang berjalan kaki menyusuri ruas jalan di kawasan Gobah, Ibukota Provinsi Riau itu.
Menanggapi itu, Wakil DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri menilai harus ada penilaian ulang terkait predikat yang diperoleh Kota Pekanbaru. Ia juga menilai harus ada evaluasi oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terhadap kelayakan sebagai KLA. Termasuk mengevaluasi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru.
“Artinya untuk itu perlu kita lakukan penilaian kembali, apakah layak atau tidaknya, dan kita harus berbenah dan ini adalah refleksi kita untuk awal tahun," kata Azwendi kepada CAKAPLAH.COM.
Ia juga menyebut, ada beberapa indikator penilaian terhadap KLA. Ia menyebut, ada beberapa instansi yang harus cepat tanggap untuk persoalan anak di Kota Pekanbaru.
Seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), harus tanggap dengan status kependudukan terhadap temuan ini. Apakah memiliki identitas Pekanbaru atau tidak.
"DP3A mestinya harus selalu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya, karena mempertahankan predikat kota layak anak lebih sulit dari mendapatkannya," kata dia.
"Satpol PP bersama Dinsos juga harus berkoordinasi dan melakukan penertiban berkaitan aktivitas gepeng tersebut," tambahnya.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |