ilustrasi
|
PELALAWAN (CAKAPLAH) - Dua kasus penemuan Harimau Sumatra hingga menyerang sapi ternak warga di dua lokasi di Kabupaten Pelalawan menjadi perhatian serius dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau.
Untuk kasus terbaru, yang menghebohkan, masyarakat Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras dan sekitarnya, Senin (24/2/2020) kemarin, BKSDA sudah menurunkan tim.
Hanya, saja tim BKSDA belum sempat melakukan observasi di lokasi ini di tempat disebut-sebut penemuan harimau. Tim BKSDA baru melakukan koordinasi dengan pihak manajemen PT Bratasena.
"Lantaran ada observasi di Kuala Tolam, baru tadi sore tim kita turun ke kecamatan Pangkalan Kuras. Kita belum bisa observasi lantaran sudah kesorean sekali. Tadinya, masih koordinasi dengan pihak manajemen Bratasena," terang Hansen Siregar selaku Kepala Wilayah 1 Balai Besar KSDA Riau ketika dihubungi CAKAPLAH.com, Selasa (25/2/2020) malam.
Untuk melanjutkan observasi kata Hansen Siregar baru dilanjut keesokkan harinya. "Besok baru, kita observasi ke TKP, sekaligus memasang kamera pengintai," tukasnya.
Sementara itu, untuk kasus sapi mati milik Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan yang terjadi beberapa hari lalu, Hansen Siregar memastikan disebabkan oleh serangan Harimau Sumatera.
"Kita pastikan ternak sapi, milik warga di sini yang terjadi beberapa waktu lalu, disebabkan serangan Harimau," cakapnya.
Untuk di titik ini, pihaknya sudah mengedukasi masyarakat untuk tidak memburu hewan yang dilindungi tersebut. Begitu juga kata Hansen, ternak-ternak sapi milik masyarakat agar dikandangi.
"Kita sudah pasang dua kamera di titik ini. Diperkirakan hanya terpantau satu ekor habitat Harimau di sini," tandasnya.
Penulis | : | Febri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kabupaten Pelalawan, Lingkungan, Peristiwa |