PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pilkada serentak 2020 di Riau minim bakal calon perseorangan. Dari 9 kabupaten/kota yang menggelar pilkada hanya ada dua pasangan calon perseorangan yang mendaftar ke KPU. Keduanya akan maju di daerah yang sama yakni Indragiri Hulu.
Dua bakal pasangan calon tersebut adalah dr Nurhadi SPoG - Kapten (Purn) Toni Sutianto SH, dan pasangan Rezita Meylani - Djunaidi Rachmat.
Mengamati fenomena minimnya calon perseorangan yang muncul, ditambah dengan syarat yang harus dipenuhi sang calon ke penyelenggara, pengamat politik dari Universitas Riau, Hasanuddin menilai, minimnya calon perseorangan yang muncul dalam gelaran pilkada serentak 2020 dipengaruhi oleh budaya politik pragmatis.
Padahal, kata Hasanuddin, munculnya calon perseorangan di Pilkada memiliki sisi positif, yakni memberikan alternatif di masyarakat pemilih.
"Kita lebih pragmatis, pertimbangan ini bukan lagi keterkaitan emosi masyarakat itu dengan calonnya. Tapi lebih kepada menang kalah," kata Hasanuddin.
Ia mengatakan, ada dua sebab pragmatis dalam budaya politik, yang pertama adalah pragmatisme masyarakat pemilih, dan yang kedua adalah pragmatisme di sisi bakal calon perseorangan tersebut.
"Jadi ada kesadaran bakal calon tentang mesin politik yang tidak bisa digerakkan melalui jalur independen, sehingga itu turut mempengaruhi keputusan maju atau tidak," cakapnya lagi.
Ditambah lagi, sambung Hasanuddin, selama pergelaran Pilkada berlangsung, belum ada di Riau dan kabupaten kota se-Riau calon independen yang berhasil memenangkan pertarungan, hal ini yang memicu minimnya calon independen untuk berpikir ulang ketika hendak maju Pilkada.