PASIR PENGARAIAN (CAKAPLAH)- Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasir Pengaraian, Rabu (26/2/2020) nyaris Ricuh.
Ratusan mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan Satpol PP Rohul dan aparat Kepolisian di depan pagar kantor Bupati Rohul.
Aksi saling dorong tersebut terjadi saat para mahasiswa dihadang pagar betis aparat saat hendak merangsek masuk ke halaman kantor bupati untuk menemui Bupati Rohul.
Karena tidak diizinkan masuk, ratusan mahasiswa ini kemudian melakukan orasi di luar pagar. Setelah cukup lama berorasi, mahasiswa yang kesal kemudian menumpahkan kekesalannya dengan membakar ban bekas.
Aksi tersebut kemudian dengan sigap dicegah petugas Satpol PP Rohul. Namun upaya petugas satpol PP ini menyulut emosi mahasiswa dan nyaris berubah benturan fisik.
Namun demikian, situasi tersebut dapat segera ditenangkan setelah Kasat Intelkam Polres Rohul dan Korlap Aksi menenangkan emosi mahasiswa. Tidak hanya itu, Asisten 1 Setda Rohul Muhamad Zaki juga "pasang badan" menenangkan para pengunjuk rasa.
Dalam orasi mereka, mahasiswa menagih janji Bupati Rokan Hulu Sukiman saat dialog dengan Gerakan Mahasiswa Universitas Pasirpangeraian pada 1 Oktober 2018. Mereka juga menyindir Bupati Rohul Sukiman yang hanya sibuk wara-wiri ke desa-desa untuk berkampanye dibandingkan merealisasikan dan menepati janji.
"Kalau kinerja bapak bagus tak usah kampanye pun pasti akan dipilih masyarakat lagi, tapi bagaimana menilai kinerja bapak bagus sementara janji kepada mahasiswa saja tidak pernah ditepati," cakap seorang mahasiswa.
Adapun 8 janji Bupati Sukiman yang ditagih mahasiswa yaitu, 1. Mendesak Bupati Rokan Hulu untuk menindaklanjuti kekosongan jabatan Wakil Bupati Rokan Hulu dalam jangka waktu 1 bulan. 2. Mendesak Bupati Rokan Hulu merealisasikan visi dan misi tentang "Menata Kota, Membangun Desa".
3. Mendesak Pemda untuk tidak arogan terhadap permasalahan ekonomi di Kabupaten Rokan Hulu. 4. Mendesak Pemda memprioritaskan pekerjaan untuk alumni UPP. 5. Mengutuk keras sikap pemda terhadap masyarakat KabupatenRokan Hulu.
6. Mendesak pemda untuk memperbaiki pelayanan publik kepada masyarakat. 7. Mendesak pemda Kabupaten Rohul untuk meningkatkan SDM melalui beasiswa mahasiswa berprestasi dan tidak mampu. 8. Normalisasi ekonomi rakyat lewat pemerintah daerah untuk pemerintah pusat.
"Janji tersebut merupakan tuntutan mahasiswa saat orang nomor satu di Rohul itu berdialog Gerakan Mahasiswa Universitas Pasirpangeraian pada 1 Oktober 2018, dan itu sudah ditandatangani bupati di atas materai," ucap Suhendri Korlap Aksi.
Aksi unjuk rasa BEM UPP di Kantor Bupati Rokan Hulu disambut oleh Asisten I Pemda Rokan Hulu Muhammad Zaki, S.STP. Dalam kesempatan itu Zaki menyampaikan permintaan maaf kepada Mahasiswa Universitas Pasir Pangaraian karena Bupati Rokan Hulu tidak ada di tempat, sedang berada di Pekanbaru.
Terkait tuntutan beasiswa yang dituntut mahasiswa Zaki menjelaskan Pemkab Rohul sudah menganggarkan bantuan berupa Dana Pendidikan bagi seluruh mahasiswa se Kabupatem Rokan Hulu untuk dana skripsi sebanyak 200 orang mahasiswa selama 1 tahun.
"Namun karena terbatasnya keuangan daerah, dana beasiswa tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa-mahasiswa yang kurang mampu dan bagi mahasiswa yang berprestasi minimal IPK 3,25," cakapnya.
Dalam aksi tersebut mahasiswa meminta kepada Asisten I Pemda Rokan Hulu agar dipertemukan dengan Bupati Rokan Hulu. Sehingga dibuat pernyataan antara mahasiswa dengan pihak Pemda Rokan Hulu yang berisikan "Akan dipertemukan dengan Bupati Rokan Hulu, 3 hari setelah aksi terhitung mulai Hari Rabu tanggal 26 Februari 2020."
Setelah penandatanganan pernyataan tersebut, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 12.00 WIB.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |